Cerita Sedih Kakak Beradik yang Berjuang Cari Nafkah dan Rawat Ayahnya yang Terbaring Sakit di Gubuk

Devi 10 Dec 2021, 15:05
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Ditinggal sang ibu sejak 8 tahun silam, Panji (11) dan Purna (8) hidup sederhana di gubuk tak layak bersama sang Ayah Pahori (66) yang kini sering sakit sakitan. 

Saat ibu pergi Purna masih sangat bayi ia tak pernah mengenal sosok sang ibu.

Untuk bertahan hidup Panji dan Purna mencari ke hutan mencari kayu bakar. Kayu-kayu itu kemudian mereka kumpulkan untuk dijual ke tetangga yang ada di sekitaran. Hasil dari penjualan kayu bakar tak banyak, hanya Rp 6 ribu.

Dan mirisnya, uang itu cukup untuk mereka makan sekali sehari. Dan terkadang jika kayu mereka kumpulkan tak laku, mereka harus menahan lapar.

Meski mata sayunya tersenyum, namun senyum tetap merekah di wajahnya. Tanpa alas kaki, Panji dan Purna berlari kecil menenteng 1 kresek hitam berisi nasi bungkus yang akhirnya bisa mereka beli.

Saat ini Panji dan Purna duduk sekolah dasar. Panji kelas 5 dan Purna kelas 2 SD. Di sekolah pun mereka memiliki tunggakan biaya buku, dikarenakan uang hasil mencari kayu bakar hanya untuk buat makan mereka bertiga.

Ketika tim rumah yatim menemui dua bocah, Panji hanya mengenakan celana pendek yang robek dan basah karena tak memiliki celana lain sehingga celana tersebut setelah dicuci Panji pakai lagi untuk mencari nafkah. 

Tak terbayang, betapa tangguhnya 2 bocah ini. Meski jauh dari kata layak, kehidupannya begitu memprihatinkan. Kerasnya kehidupan menjadi teman tumbuh keduanya saat ini. Panji dan Purna sudah harus menjadi tulang punggung untuk sang Ayah yang kini hanya terbaring sakit.