Banjir di Malaysia Memaksa Lebih Dari 21.000 Orang Mengungsi

Devi 19 Dec 2021, 21:25
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Puluhan ribu orang mengungsi setelah hujan lebat menyebabkan banjir di Malaysia, kantor berita negara Bernama melaporkan.

Perak adalah negara bagian terakhir yang dilanda banjir pada hari Minggu, sementara situasinya memburuk di enam negara bagian lainnya, menyebabkan sedikitnya 21.000 orang dievakuasi ke pusat-pusat bantuan.

zxc1

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob Sabtu malam mengatakan pada konferensi media bahwa curah hujan deras yang dimulai Jumat pagi setara dengan total curah hujan selama sebulan dalam kondisi normal.

Perdana menteri menjanjikan bantuan cepat kepada korban banjir serta alokasi awal 100 juta ringgit ($23,7 juta) untuk memperbaiki rumah dan infrastruktur yang rusak.

Upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk mereka yang terjebak di dalam kendaraan dan di luar rumah mereka, sementara laporan dari hari Sabtu tentang mereka yang terjebak di rumah telah diselesaikan, katanya.

zxc2


Lebih dari 66.000 personel dari polisi, tentara dan pemadam kebakaran telah dikerahkan.

Rohkidah Yusof, 60, sedang mengantarkan makanan ke seorang pelanggan tetapi mendapati dirinya terjebak bersama dua anak dan dua cucunya di pinggiran kota tetangga setelah air naik membuat keluarga itu tidak mungkin pulang pada hari Sabtu.

Mereka diselamatkan dengan perahu oleh sekelompok sukarelawan, yang membawa mereka ke tempat yang aman lebih dari 24 jam kemudian. Yusof, yang telah tinggal di kota Shah Alam di negara bagian Selangor selama lebih dari 30 tahun, mengatakan banjir itu adalah yang terburuk yang pernah dia lihat.

“Saya tidak pernah mengalami banjir separah ini. Saya ingin pulang tetapi saya tidak yakin bagaimana kita akan sampai di sana, ”katanya. Dia tetap tidak bisa pulang karena jalan menuju lingkungannya ditutup.

Sementara cuaca hujan telah melambat secara nasional, sebuah situs web pemerintah menunjukkan air melebihi tingkat berbahaya di enam negara bagian tengah dan timur laut pada Minggu sore.

Departemen Meteorologi memperingatkan tingkat berbahaya dari hujan deras yang terus menerus di Perak tetapi telah menurunkan peringkat Selangor dari tingkat bahaya menjadi waspada.

Puluhan rute bus di dalam dan sekitar ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, telah dibatalkan dan layanan kereta api menuju kota pelabuhan Klang ditangguhkan.

Operasi di tiga pabrik pengolahan air di Selangor juga terganggu oleh banjir, dengan keran yang diperkirakan akan mengering selama puluhan ribu di beberapa bagian negara bagian dan ibu kota.

Banjir terburuk di Malaysia dalam beberapa dekade terjadi pada tahun 2014, memaksa sekitar 118.000 orang mengungsi.