Studi : Ibu Hamil yang Terinfeksi Covid-19 Bisa Melahirkan Secara Normal

Devi 26 Dec 2021, 13:25
Foto : India.com
Foto : India.com

RIAU24.COM -  Wanita hamil yang terinfeksi Covid-19, telah menunjukkan pola pertumbuhan dan perkembangan yang meyakinkan pada tindak lanjut enam bulan, ungkap para peneliti.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam 'Journal of Perinatal Medicine.

zxc1

“Hasil kami harus meyakinkan wanita hamil dengan COVID-19 yang khawatir tentang bagaimana virus dapat mempengaruhi bayinya,” kata penulis senior Malika Shah, MD, seorang neonatologis di Lurie Children's and Medical Director of the Prentice Women's Hospital Newborn Nursery, serta Associate Professor of Pediatrics di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

“Pada tindak lanjut 6 bulan, kami mengamati pola pertumbuhan normal dan tonggak perkembangan, dengan tingkat rujukan perkembangan tidak lebih tinggi dari yang biasanya kami lihat. Ini adalah berita yang sangat baik selama pandemi yang sangat sulit bagi populasi yang menghadapi ketidakadilan kesehatan dan dampak yang tidak proporsional dari COVID-19,” tambahnya.

Penelitian ini melibatkan 33 wanita yang diasuransikan secara publik dan bayi mereka, yang semuanya diidentifikasi sebagai Latinx. Sementara semua wanita memiliki COVID-19 selama kehamilan, 55 persen dinyatakan positif dalam 10 hari setelah melahirkan. 

Tak satu pun dari bayi dalam penelitian ini dinyatakan positif COVID-19. Tiga dari bayi (10 persen) lahir prematur, dan lima bayi (15 persen) memerlukan perawatan intensif neonatal untuk kondisi yang tidak terkait dengan COVID-19.


Studi ini mengikuti bayi yang lahir April-Juli 2020 sebelum vaksin COVID-19 tersedia dan sebelum munculnya varian yang mengkhawatirkan.

“Ketika pandemi berlanjut dan varian muncul, melihat hasil jangka panjang sangat penting. FQHC telah berada di garis depan dalam memberikan perawatan kepada populasi yang rentan sejak awal. Kemitraan dengan FQHC, seperti Pusat Kesehatan Keluarga Erie, memungkinkan dilakukannya penelitian ini.” kata Dr Syah.