Bagai Monster Menakutkan, Ini Sikap Orangtua yang Dibenci Anak

Rizka 1 Jan 2022, 22:22
google
google

RIAU24.COM -  Kita semua ingin anak hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya. Di sisi lain, orangtua adalah manusia biasa yang memiliki sisi baik dan buruk. Padatnya aktivitas, rutinitas yang kurang bervariasi dan tekanan biaya hidup kadang mengubah kita jadi monster menakutkan bagi anak-anak kita.

Beikut ada 5 sikap orang tua yang tidak disukai anak dan mungkin sering kita lakukan di luar kesadaran.

1. Ingkar janji

Berjanji itu mudah diucapkan, tapi tidak semua orang sanggup menepati janjinya. Sikap orangtua yang seperti itu bukan hanya akan membuatnya merasa kecewa, namum juga akan membuatnya tumbuh menjadi orang dewasa yang suka ingkar janji suatu hari nanti.

2. Terlalu banyak ngomel atau marah karena hal kecil

Coba tanyalah anak anda, “apa kamu senang kalo Mama mengomelimu?” Ada energi negatif yang terpancar dari tubuh seseorang yang sedang mengomel. Energi negatif itu tidak disukai siapapun, termasuk anak Anda. Disamping itu, anak yang terlalu sering diomel lama-lama menjadi kebal dan merasa apapun yang dilakukannya selalu salah.

3. Sering bertengkar dengan pasangan di depan anak

Tak ada yang lebih menyedihkan hati anak selain melihat ayah dan ibunya bertengkar. Memang benar pertengkaran merupakan proses suami istri saling mendewasakan diri, tapi anak-anak belum memahami hal-hal semacam itu.

4. Tidak memenuhi keinginan anaknya padahal anak itu sedang butuh hal itu

Memang tidak semua keinginan anak perlu kita turuti. Kita ingin anak agar tumbuh menjadi mandiri, namun penyampaian yang salah bisa membuat anak membenci Anda. Sampaikan dengan bahasa yang baik dan rasional mengapa Anda menolak memenuhi keinginannya. Ia mungkin tetap merengut, tapi tidak akan lama.

5. Terlalu sibuk bekerja hingga anak kurang perhatian

Wajar jika kita bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bagaimanapun, kebahagian tidak bisa digantikan oleh melimpahnya materi. Anak akan merasa kesepian jika Anda terlalu sibuk bekerja, baik di kantor maupun di rumah. Jalinan emosional yang kurang kuat antara anak dan orangtua membuat anak mudah melupakan orangtuanya di saat ia sudah sukses. Tataplah mata anak saat Anda berbicara padanya dalam situasi apapun agar ia merasa Anda memperhatikan dirinya.