Heboh Boneka Arwah Jadi Tren Para Artis, Begini Penjelasan Hukum dalam Islam Menurut Buya Yahya

Rizka 3 Jan 2022, 08:44
Ivan Gunawan [Instagram/@ivan_gunawan]
Ivan Gunawan [Instagram/@ivan_gunawan]

RIAU24.COM -  Fenomena spirit doll atau boneka arwah tengah ramai diperbincangkan bahkan viral di media sosial, apalagi banyak kalangan selebritas yang menggandrunginya.

Namun, bolehkah seorang muslim mengadopsi boneka? Benarkah ini bentuk kesyirikan?

Ulama Buya Yahya menjawab fenomena spirit doll menurut Islam yang ditayangkan laman Instagram.

Dalam hukum Islam dikatakan memiliki atau mempermainkan boneka untuk orang dewasa tidak dibenarkan dan untuk anak kecil pun ada khilafiah dengan para ulama dalam hukum bermain boneka.

"Kalau Anda punya di rumah untuk anda yang dewasa, kalau anda beli untuk yang dewasa nggak boleh, adapun jika untuk anak-anak kecil di situ ada khilafiah untuk anak kecil, ini masalah hukum boneka," jelas Buya.

Jika memang memiliki boneka seperti boneka spirit doll sedang menjadi tren, Buya Yahya mengatakan untuk tidak mengikuti tren yang semacam itu karena hal itu bukan memjadi budaya Islam. Namun ada baik nya kita mengikuti tren yang dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Salam.

Sedangkan dalam masalah keyakinan jika boneka spirit doll memiliki ruh atau dimasuki roh anak kecil yang sudah meninggal Buya mengatakan hal itu adalah tidak benar. Dalam hal ini kita memiliki iman dan tidak boleh meyakini hal semacam itu.

Dalam Islam jika setiap orang yang sudah meninggal ruhnya tidak akan masuk ke dalam boneka karena roh orang yang telah meninggal urusannya sudah dalam alam kubur.

"Dari segi keimanan ngaak boleh kita meyakini yang demikian itu. Sedang ruh anak kecil, akan diberikan kenikmatan di alam barzakh dan tidak mendapatkan siksaan dan ruhnya tidak akan masuk ke dalam boneka,"urainya.

Buya Yahya mengingatkan, dalam keyakinan agama Islam, yang masuk ke dalam boneka itu adalah jin-jin jahat juga setan-setan yang terkutuk bukanlah ruh anak kecil yang sudah meninggal karena bayi-bayi yang meningga sebelum aqil baligh akan dimuliakan sekalipun dia anaknya orang tidak beriman.

Tentang seseorang yang mengadopsi boneka, Buya Yahya mengatakan masalah lain dalam hal ini adalah masalah psikologi dan kekosongan hati seseorang dan juga mental yang kemungkinan memiliki masalah. Seperti ketidak nyamanan dengan orang sekitarnya atau ada masalah lain yang mengganggu psikologinya.

Buya mengatakan, dalam hal ini jika ingin mengadopsi sebaiknya mengadopsi anak manusia bukan mengadopsi boneka yang tidak membawa manfaat dan tidak ada pahalanya. Karena masih banyak anak-anak orang yang tidak mampu atau anak yatim yang hidupnya kurang beruntung