Fadli Zon Usulkan Ibukota Baru Diberi Nama 'Jokowi', Netizen: Nggak Cocok, Takutnya Berdampak Buruk untuk Masa Depan Negara

Rizka 18 Jan 2022, 13:28
Fadli Zon [Instagram/@fadlizon]
Fadli Zon [Instagram/@fadlizon]

RIAU24.COM -  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tak sepakat Nusantara dijadikan sebagai nama calon Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Ia justru mengusulkan IKN bernama "Jokowi", mengambil nama dari Presiden Joko Widodo.

"Usul saya nama ibu kota langsung saja "Jokowi". Sama dengan ibu kota Kazakhstan "Nursultan" (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev)", kata Fadli lewat cuitannya di akun Twitter @fadlizon, Selasa (18/1).

Menurut Fadli, istilah Nusantara memiliki makna tersendiri, yakni wilayah Indonesia secara umum. Karenanya, dia menilai kurang cocok jika Nusantara dipakai sebagai nama satu wilayah ibu kota saja. 

"Nusantara kurang cocok jadi nama ibu kota baru. Nusantara punya pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia, belum lagi ada Wawasan Nusantara," ujar Fadli.

Usulan Fadli ini mendapat komentar negatif dari netizen, mereka menilai akan ada dampak buruk kedepannya.

"Tadinya mau dinamakan fadlizon tapi dipikir2 nama ini tdk cocok krn org nya tdk ada prestasi sama sekali , kalau saya lebih cocok dinamai tukang nyinyir atau tukang fitnah," ungkap @DjiauwSampu***

"Gak cocok nm ibu kota pk nm jokowi takutnya brdmpk burk utk masa dpn negara bisa2 utang negara bertambah terus. Cari nm yg cocok spt kota sudirman atau kota Ahmad Yani ini br mantul.," ungkap @RUSNADI99202***

"Supaya sejarah mencatat, pada saat ibukota ini dibangun rakyat terpecah antara cebong dan kampret, dan untuk mewujudkan persatuan, usul ibukota ini dikasih nama "CEPRET CITY"," ungkap @Ari Mash***

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah sudah menetapkan Nusantara sebagai nama IKN. Dia mengatakan, nama tersebut merupakan pilihan Presiden Jokowi.

Suharso menjelaskan Nusantara dipilih menjadi nama ibu kota baru karena dianggap sudah dikenal luas, termasuk dunia internasional. Sehingga, Nusantara tidak akan menjadi pertentangan di masyarakat.