Duet Anies-AHY di Pilpres 2024 Rawan 'Dikudeta', Ini Penyebabnya

Azhar 7 Feb 2022, 01:26
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sumber: Internet
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Pengamat Politik Universitas Paramadina A Khoirul Umam membeberkan analisanya jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) benar-benar berduet di Pilpres 2024.

Menurutnya, jika Anies-AHY berpasangan pada Pilpres 2024, kedepan bakal mengembalikan mood publik yang dianggapnya telah lama hilang dikutip dari pikiran-rakyat.com, Minggu, 6 Februari 2022.

Pernyataanya itu berkaca dari hasil penelitian terhadap kekuatan politik yang muncul dari public mood atau sentimen/suasana hati masyarakat.

Bahkan pengamat politik itu menyamainya dengan hipotesis IndoStrategic atau sentimen publik pada Pemilu 2024 yang menghendaki perubahan.

Keinginan terhadap perubahan itu muncul setelah tumbuhnya ketidakpuasan masyarakat terhadap beberapa kebijakan.

"Jika public mood akan perubahan itu digarap dengan baik (oleh tim sukses Anies dan AHY), maka rakyat (kemungkinan) akan menginginkan pasangan capres-cawapres yang justru bukan merepresentasikan pemerintah saat ini," ujarnya.

Yang lebih penting, Anies-AHY kedepan dianggapnya dapat membangun kekuatan politik yang berbeda coraknya dari lingkar kekuasaan pendukung pemerintahan saat ini.

Sayang, duet kedua tokoh tersebut diprediksinya bakal tersandung dengan munculnya penolakan dari kelompok penguasa.

"Penguasa yang tidak happy dengan bertemunya duet Anies dan AHY bisa saja akan menggunakan segala cara untuk menghambat bersatunya dua tokoh itu. Tetapi perlu diingat, kekuatan public mood bisa mengubah segalanya," sebutnya.