Potong Separuh Dana Afghanistan, Presiden Joe Biden Diledek Maling

Amerita 16 Feb 2022, 15:14
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Enam bulan setelah Taliban menguasai Afghanistan, warga menuduh Presiden AS Joe Biden mencuri dana bantuan.
zxc1
Pekan lalu, Biden menandatangani perintah eksekutif yang nantinya akan membagi setengah dari $7 miliar aset Afghanistan yang dibekukan di AS.

Afghanistan akan menerima $3,5 miliar, sementara separuhnya akan diberikan kepada para korban Amerika dari serangan 11 September 2001. 

Langkah itu dikritik, banyak yang menyebut Biden sebagai pencuri.
zxc2
Legalitas langkah tersebut juga dipertanyakan oleh warga Afghanistan, termasuk penasihat keuangan Torek Farhadi.

"Cadangan ini milik rakyat Afghanistan, bukan Taliban," kata Farhadi kepada Associated Press. 

"Keputusan Biden sepihak dan tidak sesuai dengan hukum internasional. Tidak ada negara lain di Bumi yang membuat keputusan penyitaan seperti itu tentang cadangan negara lain."

"Bagaimana dengan rakyat Afghanistan yang telah memberikan banyak pengorbanan dan ribuan korban jiwa?" kata Abdul Rahman. 

"Uang ini milik rakyat Afghanistan, bukan Amerika Serikat. Ini hak rakyat Afghanistan."

Perintah itu juga dipertanyakan oleh orang Amerika, khususnya analis kebijakan luar negeri, Michael Kugelman dari Wilson Center.

"Sangat bagus bahwa $3,5 miliar dalam bantuan kemanusiaan baru untuk Afghanistan telah dibebaskan. Tetapi untuk mengambil $3,5 miliar lagi yang menjadi milik rakyat Afghanistan, dan mengalihkannya ke tempat lain itu salah arah dan sejujurnya tidak berperasaan," tulisnya di Twitter.