Begini Penampakan Sekolah Agama Era Kerajaan Majapahit

Azhar 18 Mar 2022, 11:28
Ilustrasi. Sumber: Internet
Ilustrasi. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Siapa yang mengira di era Kerajaan Majapahit para pentingginya konsen memikirkan kualitas pendidikan. Terutama untuk urusan pendidikan agama.

Kerajaan Majapahit disebut-sebut menganggap pendidikan agama memegang peranan cukup penting dikutip dari liputan6.com.

Pendidikan agama pada masa kerajaan biasanya dilakukan secara perorangan maupun mengikuti lembaga agama yang disebut Mandala atau Kadewaguruan.

Sekolah tersebut sengaja ditempatkan jauh dari permukiman atau kota alias terletak di tempat yang sunyi di hutan-hutan, di puncak bukit, di lereng gunung, di tepi pantai, dan sebagainya.

Lokasi itu lazimnya merupakan sebuah kompleks perumahan para petapa, dengan tatanan secara khusus.

Tahukah jika lembaga pendidikan itu biasanya dipimpin oleh seorang maharesi yang juga disebut siddharesi atau dewaguru.

Sementara pusat pendidikannya disebut Kadewaguruan. Kadewaguruan merupakan kompleks petapa yang dirancang khusus bagi Dewaguru untuk bermukim atau tapowana atau pajaran.

Barulah dikelilingi rumah murid-murid bedasarkan tingkat pengetahuan mereka. Karena tata letak seperti ini, kompleks perumahan pertapa itu disebut Mandala (konfigurasi lingkaran).

Sementara itu para murid yang masih pemula disebut kaki, tapaswi (laki-laki) dan, endang atau tapi, untuk perempuan disebut kili (perempuan).

Jumlah Kadewaguruan di Majapahit semakin banyak sejak pemerintahan raja Hayam Wuruk (1350-1389).

Dalam naskah Nagarakertagama, Hayam Wuruk diceritakan pernah mendatangi sebuah Mandala yang berada di sebuah hutan bernama Wanasrama Sagara.