Kisah Si Penista Agama dalam Sejarah Islam

Azhar 21 Mar 2022, 08:55
Ilustrasi. Sumber: Internet
Ilustrasi. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Direktur Sejarah dan Pemikiran Islam dari Yaqeen Institute di AS, Dr Jonathan Brown membeberkan apa yang terjadi dengan orang yang menistakan agama era Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam.

Menurutnya, Rasulullah tercatat tak pernah menghukum mereka yang meninggalkan Islam dikutip dari republika.co.id.

Padahal terdapat beberapa kasus di masa Rasulullah soal Muslim yang berpindah agama namun tak dihukum.

Diantaranya Ubaidallah bin Jash yang memeluk Kristen saat berhijrah ke Ethiopia, kemudian seorang anggota suku Baduy yang membatalkan baiatnya.

Rasulullah juga tercatat menyepakati Perjanjian Hudaibiyyah yang salah satu syaratnya membiarkan jika ada Muslim Madinah menyeberang ke sisi kafir Quraisy di Makkah.

Berbeda yang terjadi pada masa khalifah Umar bin Khattab. Setidaknya ada enam anggota bani Bakr bin Wa'il yang dibunuh karena berpindah agama saat mengikuti kampanye penaklukkan Persia.

Namun Umar tercatat keberatan dengan hukuman tersebut karena para murtadin tak diberikan kesempatan bertobat.

Khalifah Dinasti Umayyah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal itu juga terekam memberikan status dzimmi alias non-Muslim yang dilindungi pada sekelompok warga yang berpindah agama keluar dari Islam di Persia.

Saat pasukan Muslim menaklukkan Bukhara pada abad ke-7, sejumlah warga tempatan juga tercatat kembali memeluk Zoroaster namun tak ada yang dihukum.

Pada masa Khalifah Abu Bakr, terjadi Perang Ridda guna menumpas gerakan pemurtadan oleh nabi-nabi palsu yang diikuti perlawanan terhadap kekhalifahan.

Salah satu pemberontakan ini dipimpin Musailamah yang mengaku sebagai nabi dan berhasil menghimpun 40 ribu tentara untuk memerangi komunitas Muslim.

Khalifah Abu Bakr akhirnya berhasil memadamkan pemberontakan ini meski banyak korban timbul juga di kalangan umat Islam.