Puasa Ramadhan Bisa Menurunkan Gejala Asam Lambung, Ini Alasannya

Rizka 3 Apr 2022, 15:07
Google
Google

RIAU24.COM -  Bagi orang sehat, menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh mungkin tidak menjadi masalah. Namun, bagi orang yang memiliki penyakit asam lambung (GERD), mungkin akan merasa waswas saat ingin menjalankan puasa. Sebab, bisa saja penyakit mereka akan bertambah semakin parah.

Sebetulnya, wajar saja jika pengidap GERD merasa cemas saat menjalani puasa, sebab mereka akan tidak makan dan minum selama hampir 14 jam.

Akibatnya, cadangan makanan dalam tubuh yang berbentuk glukosa, glikogen, lemak, dan protein akan menurun. Oleh sebab itu, puasa akan mempengaruhi saluran pencernaan.

Pada saat tidak puasa, Anda bisa makan besar sebanyak 3 kali, ditambah camilan beberapa kali. Akibatnya saluran pencernaan tidak pernah beristirahat. Dengan berpuasa, akan memberikan kesempatan saluran cerna untuk istirahat sejenak.

Di sisi lain, berpuasa di bulan Ramadhan juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya adalah menurunkan gejala asam lambung akut.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK.

Fiastuti menyampaikan bahwa gejala asam lambung pada bulan Ramadhan akan lebih sedikit karena pola makan yang teratur.

“Kadang-kadang orang sering timbul asam lambung meningkat. Dengan puasa, gejala lebih sedikit karena makan jadi teratur, tidak terus menerus diisi dengan makanan,” kata Fiastuti, dikutip dari Antara.

Fiastuti yang juga menjadi pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bagi mereka yang memiliki masalah dengan gangguan asam lambung, sebaiknya mengatasi masalah itu terlebih dulu dengan berkonsultasi pada dokter.

“Kalau gangguan fungsional, mungkin asam lambung naik bisa membaik. Tapi kalau ada gangguan di lambung, mungkin harus diobati dahulu supaya berpuasa lebih nyaman pada saluran pencernaan, bisa berkonsultasi dengan dokter,” ujarnya.

Selain itu, manfaat dari puasa Ramadhan adalah membantu penurunan dan menjaga berat badan. Menurut Fiastuti, setelah satu 30 hari berpuasa, berat badan kira-kira turun sebanyak 1,5 kg. Ia juga memperingatkan untuk berhati-hati jika memasuki masa Lebaran atau Ramadhan selesai. Pasalnya akan muncul keinginan makan apa saja dan tak terkendali.

“Kalau bersikap seperti itu, dua minggu setelah Ramadhan berat badan naik dengan cepat. Manfaat puasa bisa kita atur dengan lebih teratur,” tutur Fiastuti.

Puasa selama Ramadhan juga bermanfaat menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL, menjaga tekanan darah, membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6-10 persen dan diastolik 3,8-10 persen pada pasien hipertensi.