Rekonstruksi Pembunuhan Bidan di Semarang Dibunuh Usai Bercinta

Fitrianto 9 Apr 2022, 20:17
Okezone News
Okezone News

RIAU24.COM -  Tersangka Dony Christiawan, pembunuh bidan Sweetha Kusuma di Semarang menjalani rekonstruksi pembunuhannya bersama tim penyidik Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng!

tak kuasa menjalani reka ulang aksi pembunuhannya, tersangka meneteskan air mata setelah memperagakan aksi pembunuhannya terhadap korban yang merupakan kekasihnya di sebuah hotel di kawasan Jalan Dokter Wahidin Semarang, Jateng.

Cara pembunuhan dilakukan dengan mencekik korban usai ia bercinta dengan korban.

Begitu memastikan korban sudah tidak bernyawa, tersangka Dony pun lalu melilit leher korban dengan kain jilbab dan menekuk kaki korban serta mengikatnya dengan sarung yang dibawa korban. 1

5 menit kemudian, Dony membawa jasad korban ke mobilnya dan membuangnya di Jalan Tol Semarang KM 425.

Penyidik melakukan reka ulang 30 adegan pada peristiwa pembunuhan yang berlangsung 7 Maret 2022 lalu dimana korban yang dari Yogyakarta.

Bertemu dan dijemput tersangka di terminal Bus Jalan Sukun Banyumanik Semarang jam 18.00 WIB, kemudian keduanya pergi ke hotel untuk istirahat dan bercinta.

Reka ulang juga dilengkapi adegan ketika Dony membuang jasad korban ke jalan tol yang dilakukan di malam yang sama. Reka ulang memang dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan yang akan diteruskan kepada jaksa untuk penuntutan.

Tersangka Dony juga mengakui, sebelum ia membunuh bidan Sweetha, ia lebih dulu membunuh anak bidan Sweetha yakni Faezya yang masih berumur 5 tahun dengan menguncinya di kamar dan tak memberinya makan sehingga membuat anak tersebut meninggal dalam keadaan lemas pada 19 Februari 2022 dan jasadnya dibuang di tempat yang sama yakni di bawah kolong Tol Semarang pada 20 Februari 2022.

Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai rekonstruksi pembunuhan Bidan ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @baperanews. Setidaknya postingan tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka