Taufik Pertanyakan Teguran Gerinda Usai Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden

Azhar 9 Apr 2022, 21:25
Gubernur DKI Jakarta dan Anies Baswedan. Sumber: Internet
Gubernur DKI Jakarta dan Anies Baswedan. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Politikus Partai Gerindra M. Taufik mempertanyakan teguran partainya usai mendoakan Gubernur DKI Jakarta agar dapat menjadi presiden.

Hal ini disampaikannya di hari terakhir sebelum dicopot dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dikutip dari cnnindonesia.com, Sabtu, 9 April 2022.

Dia mempertanyakan apa yang salah dengan mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden.

Taufik memaparkan awalnya dirinya sempat dipanggil oleh Dewan Etik Partai Gerindra setelah menyebut politisi Golkar Airin Rachmi Diany bakal jadi pengganti Anies Baswedan di kursi Gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya itu, ia juga sempat mendoakan Anies maju sebagai presiden berikutnya.

"Tanggal 31 Desember kan biasa tuh saya suka kumpulin kawan-kawan media. Saya ditanya gantinya Anies siapa ya. Saya sebut berdasarkan abjad saya bilang nih ya Airin baru Ariza. Kan, abjad Ariza nomor dua dong," ujarnya.

Selang beberapa waktu, dalam momen pelantikannya sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (KAHMI Jaya), Taufik sempat berpidato mendoakan Anies menjadi presiden.

"Saya selesai dilantik, saya doakan nih semua anggota KAHMI bisa naik kelas. Yang hadir di sini bisa naik kelas, Anies [jadi] presiden, Ariza bisa jadi menteri," sebutnya.

Setelah dua kejadian itu, barulah Taufik dipanggil Dewan Etik Partai dan ditanya terkait alasannya mendoakan Anies sebagai presiden di muka publik.

Terlebih, Taufik sebagai anggota Partai Gerindra pasti mengetahui rencana pencalonan Prabowo sebagai Capres 2024.