Bumi Terancam Kiamat, Ilmuwan Demo Besar-besaran

Devi 16 Apr 2022, 09:11
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Para ilmuwan bicara tidak sembarangan, mereka harus menyertakan berbagai data dan penelitian sehingga omongan mereka bisa divalidasi.

Namun, banyak ilmuwan yang merasa bahwa terkadang apa yang mereka suarakan kurang didengar pemerintah dan masyarakat. Apalagi dalam kondisi kritis seperti sekarang -- Bumi diambang kehancuran -- mereka harus menyingsingkan lengan baju dan turun ke jalan!

Aksi demo para ilmuwan salah satunya pekan lalu di Los Angeles pun diwarnai dengan suara pilu. Peter Kalmus ilmuwan NASA yang hadir pun memberikan narasi emosional.

zxc1

"Kita akan kehilangan segalanya, dan kami tidak bercanda, kami tidak berbohong, kami tidak melebih-lebihkan," ucapnya.
Dengan tangisan di air matanya, Kalmus melanjutkan kalimatnya.

"Ini untuk semua anak di dunia, untuk semua anak muda, untuk orang-orang di masa depan. Ini bukan untuk kita saja," ujar Kalmus.

Sehari setelah protes, Dr Kalmus mentweet bahwa dia ditangkap karena memblokir pintu masuk ke gedung JP Morgan Chase di Los Angeles sebagai bagian dari demo ilmuwan. Dia menuduh bahwa Chase mendanai proyek bahan bakar fosil baru lebih banyak daripada bank lain mana pun, yang membawa manusia ke kehancuran iklim.

zxc2

"Kami memilih JP Morgan Chase karena dari semua bank investasi di dunia, JP Morgan Chase mendanai sebagian besar proyek bahan bakar fosil baru. Seperti yang dijelaskan oleh laporan IPCC baru, emisi dari infrastruktur energi fosil saat ini dan yang direncanakan sudah lebih dari dua kali lipat jumlah yang akan mendorong planet ini lebih dari 1,5°C pemanasan global, tingkat pemanasan yang akan membawa lebih banyak panas, api, badai, banjir, dan kekeringan daripada 1,2°C saat ini," tulis Dr Kalmus dalam sebuah artikel di The Guardian.

Sebagai bentuk dukungan, netizen pun ikut menyuarakan hashtag #lettheearthbreath di Twitter.