Alasan Dibalik Pemberian Gelar Bapak Perdamaian yang Melekat Pada SBY

Azhar 23 Apr 2022, 10:49
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sumber: Bisnis.com
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sumber: Bisnis.com

RIAU24.COM -  Banyak  capaian yang diraih di masa kepemimpinan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Terutama terkait stabilitas di dalam negeri.

Yang paling penting, kesepakatan damai dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berada di rezim SBY dikutip dari sindonews.com.

Atas jasanya tersebut, Presiden SBY dijuluki Bapak Perdamaian.

Tak hanya itu, di era SBY juga berdiri Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).

Sebelum gelar itu melekat, jalan terjal dilaluinya dengan menjadi Presiden Indonesia setelah memenangkan Pemilu 2004. SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mengalahkan duet Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada putaran kedua.

Pada putaran pertama, pemilihan presiden langsung pertama pada masa Reformasi ini diikuti 5 pasangan.

Masing-masing Wiranto-Salahuddin Wahid, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, SBY-JK, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.

Setelah menjadi presiden, Pemerintahan SBY-JK menghadapi sejumlah konflik di dalam negeri negeri. Salah satunya adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang telah berdiri sejak 1977.

Gerakan yang awalnya sebagai bentuk perlawanan kepada Pemerintahan Orde Baru terus berkembang menjadi kekuatan militer sipil hingga akhirnya GAM memiliki angkatan perang yang bergerilya mengganggu stabilitas nasional.

Bencana tsunami besar yang menerjang Aceh pada 2004 menjadi momentum terjadinya rekonsiliasi di Serambi Mekah.

Para petinggi GAM akhirnya menyetujui adanya perundingan hingga berakhir dengan kembalinya Aceh ke pangkuan Ibu Pertiwi meskipun kala itu perundingan berjalan dengan alot.