Ustaz Ebit Lew Rangkul Pemuda Tunawisma Di Jakarta, Membuka Rumah Penampungan

Devi 6 May 2022, 21:23
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Akhir bulan lalu, Ustaz Ebit Lew berkunjung ke Jakarta, Indonesia, untuk melaksanakan kegiatan amalnya.

Selama di sana, dia menghabiskan beberapa waktu dengan sekelompok anak 'Punk' tunawisma dan terikat dengan mereka melalui kisah-kisah kesulitan mereka.

zxc1

Melalui sebuah postingan di Facebook , dia membagikan berapa banyak dari mereka yang menangis saat dia memperlakukan mereka dengan penuh kasih, mengingatkan mereka akan orang tua mereka.

Ustaz Ebit Lew menulis, “Menangis dengan anak-anak Punk jalanan di Jakarta. Orang-orang muda ini lembut dan sopan. Mereka semua tampan dan cantik. Anda tidak akan tahu ujian yang telah mereka lalui dalam hidup ketika Anda melihat mereka di jalan. Di bawah tato mereka, ada cerita.”

Dia kemudian membelikan mereka pakaian dan makanan, dan memesan beberapa kamar hotel sehingga mereka memiliki tempat untuk tidur di malam hari. Kebaikannya terhadap mereka menyebabkan banyak dari mereka menangis.

zxc2

“Ketika ditanya mengapa mereka menangis, 'Kami sudah lama tidak merasakan hal seperti ini. Terima kasih, Ustaz, telah menghibur kami dan berbagi seperti ini dengan kami',” tambahnya.

 
Menyadari bahwa ia bisa berbuat lebih banyak untuk komunitas tunawisma di Jakarta, Ustaz Ebit Lew kemudian membuka rumah penampungan bagi para pengungsi dan mengatur kelompok pemuda Punk yang ditemuinya untuk mengelola rumah tersebut.


“Alhamdulillah, kami telah membuka rumah persinggahan bagi para tunawisma yang tinggal di jalanan di Jakarta Timur. Ini adalah rumah 3 lantai. Kami menjadikan 20 anak Punk bertato sebagai relawan yang akan mengelola rumah tersebut. Mereka juga akan membantu memasak makan malam gratis setiap hari untuk para tunawisma yang tidur di sini,”


“Prioritas akan diberikan kepada ibu dan anak kecil, dan orang tua yang mencari tempat untuk tidur. Kami juga akan menyelenggarakan kelas sholat dan Al-Quran untuk anak-anak jalanan ini,” ungkapnya.

“Ketika saya akan pergi, semua orang menangis di pelukan saya. Mereka mengatakan mereka tidak pernah merasa ada orang yang mencintai mereka seperti ini. Mereka tidak sabar untuk menjalankan beberapa usaha kecil dan mengubah cara mereka mencari nafkah. Kami juga akan terus membantu mereka,”

“Ya Allah, Engkaulah yang paling berkuasa. Bantu dan rawat mereka semua. Terimalah niat anak-anak punk untuk menjadi lebih baik dan berhasil membantu lebih banyak orang. Ambisi mereka adalah membantu semua anak jalanan yang tidak punya tempat tidur dan tidak punya makanan,” tambah Ustaz Ebit Lew.

Sungguh menakjubkan melihat bagaimana dia telah mengubah kehidupan seluruh komunitas menjadi lebih baik.