Cerita Jenderal Sudirman dan Nasi Oyek

Azhar 19 May 2022, 07:55
Jenderal Sudirman. Sumber: Internet
Jenderal Sudirman. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Tak banyak yang mengetahui jika taktik perang gerilya yang dilesatkan Jenderal Sudirman tak terlepas dari jasa nasi oyek.

Nasi oyek merupakan kuliner tradisional Jawa yang berbahan dasar singkong disajikan di atas pincuk daun pisang dengan taburan kelapa parut yang telah diolah dengan bumbu rempah atau kadang hanya cukup ditambahi garam.

Perjuangan Jenderal Soedirman bersama nasi oyek ini diceritakan Ajudan II Jenderal Soedirman, Abu Arifin, dalam buku: Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman: Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia dikutip dari sindonews.com.

Semua bermula ketika rombongan Sudirman tiba di Kediri, dan melanjutkan perjalanan lebih jauh ke timur pada 1948.

Rombongan terpaksa masuk hutan rotan demi menyelamatkan diri dari serangan pasukan Belanda. Setibanya di dalam hutan, mereka mengalami kelelahan. Diperparah dengan menderita kelaparan akibat logistik sudah tidak mendukung.

Hingga suatu malam, Ajudan I Jenderal Soedirman, yakni Kapten Soepardjo Rustam, diminta menembus barikade tentara Belanda.

Bermodal sarung dan baju bekas untuk menukarkannya dengan makanan, ia berjalan menuju desa terdekat di kawasan hutan rotan.

Warga di desa lalu menukarnya dengan nasi oyek kepada Soepardjo. Lalu ia membawa makanan itu ke dalam hutan dan membagikan ke seluruh anggota pasukan Jenderal Sudirman.

Semula, pasukan mengira makanan itu adalah nasi, tetapi belakangan Soepardjo baru menjelaskan bahwa masyarakat sekitar hanya memiliki oyek.

Tanpa diduga, oyek secara tidak langsung menambah energi seluruh pasukan sehingga tak mudah lapar. Hal ini karena tubuh lambat menyerap oyek yang mengandung karbohidrat kompleks lebih banyak dari nasi.

Alhasil, oyek membuat pasukan Jenderal Soedirman mampu bertahan hidup selama beberapa waktu di dalam hutan serta menyerang balik pasukan Belanda.