Dulu Meraih Banyak Medali, Atlet Cantik Ini Kini Hidup Miskin dan Bekerja Sebagai Buruh Tani

Devi 28 May 2022, 09:37
Jovika Indri Steven, atlet atletik peraih banyak medali yang kini hidup miskin dan menjadi buruh tani.
Jovika Indri Steven, atlet atletik peraih banyak medali yang kini hidup miskin dan menjadi buruh tani.

RIAU24.COM - Kisah atlet berprestasi yang luput dari perhatian pemerintah banyak terjadi di negeri ini. 

Satu di antaranya dirasakan Jovika Indri Steven, atlet atletik warga Dusun Waringin Harjo, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. 

Selama hampir kurang lebih lima tahun mengharumkan nama daerah tempat kelahirannya, Jovika kini justru hidup dalam kemiskinan dengan membantu ibunya menjadi buruh tani. Hal ini dilakukan lantaran dia kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

Jovika menceritakan, dia sudah berkali-kali mempersembahkan medali dalam berbagai ajang atletik untuk Lampung Selatan pada periode 2014 hingga 2019. 

Seperti meraih juara III dan berhasil membawa medali perunggu pada ajang Pekan olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke VIII tahun 2017 dalam cabor lompat jauh. "Medali ada banyak, dari perunggu, perak sampai emas semuanya ada. Piagam dan sertifikat juga," ujar Jovika.

Gadis cantik bertubuh tinggi ini bahkan telah mengikuti kejuaraan baik di tingkat kabupaten hingga provinsi. Khususnya di cabor lari sprint dan lompat jauh. Namun sayang, dirinya yang sudah banyak berjasa bagi Lampung Selatan kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. 

Jovika tinggal di rumah semipermanen bersama sang ibundanya. Sementara ayah Jovika sudah meninggal sejak 5 tahun lalu.

"Saya kesulitan mendapat pekerjaan jadi kini membantu ibu di sawah," katanya.

Jovika mengaku berkeinginan untuk tetap bisa mengabdi di Lampung Selatan. Tumpukan piagam penghargaan dan medali seakan tidak menjamin dirinya bisa maju dan terus mengabdi. 

"Saya berharap di masa sulit mencari pekerjaan saat ini, pemerintah bisa memperhatikan dan mempertimbangkan atas jasa-jasa mulia yang pernah saya lakukan agar bisa tetap mengabdi dan membantu kehidupan orang tua saya," ucapnya. 

Ibunda Jovika, Erna pun mengamini hal yang sama. Setelah sang suami meninggal, dia menjadi tulang punggung keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja sebagai petani padi. Sementara bantuan dari pemerintah belum pernah didapat. 

"Saya berharap pemerintah dapat membantu akan saya ini untuk mendapat pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari," kata Erna.