Bukan Hanya Ramsay Hunt Syndrome, Ini 5 Penyebab Kelumpuhan Wajah Lainnya

Devi 14 Jun 2022, 13:57
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM - Gangguan saraf yang jarang terjadi yaitu sindrom Ramsay Hunt adalah salah satu penyebab wajah pasien bisa lumpuh.Meski begitu, ada beberapa penyakit lain yang juga bisa menyebabkan beberapa otot di salah satu atau kedua wajah menjadi lumpuh.

Kelumpuhan wajah dapat disebabkan oleh kerusakan saraf yang membawa sinyal dari otak ke otot-otot wajah atau sebaliknya.

Berikut beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.

1. Bell's Palsy

Bell's Palsy adalah penyebab paling umum dari kelumpuhan wajah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peradangan pada saraf wajah.Dapat diobati melalui terapi fisik untuk merangsang saraf di wajah dan proses pemulihan akan mulai menunjukkan hasil setelah dua minggu. Namun, kondisi wajah yang lumpuh membutuhkan waktu untuk kembali normal tergantung dari keadaan sarafnya.

2. Stroke

Stroke juga dapat menyebabkan wajah menjadi lumpuh namun biasanya menyerang bagian bawah wajah sehingga bibir menjadi terdistorsi, sulit menelan, berkomunikasi serta lumpuh pada salah satu bagian tubuh. Penyebab stroke bisa karena kerusakan atau pecahnya pembuluh darah di bagian otak. Mereka yang berisiko terkena stroke adalah mereka yang mengalami obesitas, kurang gerak, jarang berolahraga, pola makan tidak seimbang, kebiasaan merokok dan sebagainya.

3. Tumor

Kelumpuhan wajah juga bisa disebabkan oleh tumor otak yang biasanya akan menekan saraf wajah. Tidak seperti penyebab kelumpuhan lainnya, kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan tanpa gejala apapun. Gejala yang perlu diperhatikan untuk mengenali tumor otak adalah sakit kepala, kram, dan gangguan pendengaran.

Penyebab lain kelumpuhan wajah juga bisa karena infeksi di otak, penyakit lyme, sarkoidosis atau trauma pada bayi saat lahir. Jika wajah tiba-tiba lumpuh segera periksakan ke dokter apalagi jika disertai sakit kepala parah, kram atau gangguan penglihatan.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan beberapa tes dilakukan untuk mengetahui penyebab masalahnya. Selain itu, dokter akan memeriksa kondisi fisik, riwayat kesehatan dan melihat beberapa gejala lain selain tes darah, CT Scan, MRI dan lain sebagainya untuk mengetahui penyebab sebenarnya. Setelah mengetahui penyebabnya, baru kemudian akan dilakukan pengobatan seperti pengobatan, pembedahan dan terapi fisik.