Anak-Anak Dijual di Pasar Gelap, Inilah 4 Fakta Pabrik Bayi di Nigeria

Devi 5 Jul 2022, 10:26
Foto : Boombastis
Foto : Boombastis

RIAU24.COM - Perdagangan manusia di Nigeria bak bukan hal yang aneh lagi. Surat kabar Ak-Jazeera menuliskan, pada tahun 2020 lalu publik dihebohkan adanya ‘pabrik bayi’ di daerah Mowe, negara bagian Ogun barat daya. Para wanita ini dipekerjakan oleh sebuah tempat berkedok klinik medis. Mereka dipaksa untuk mengandung anak-anak dari para lelaki yang sudah disediakan oleh klinik. Anak-anak ini nantinya akan dijadikan uang, dijual.

Belum lama, praktik seperti terjadi lagi di Nigeria. Tujuannya sama, membuat para wanita hamil, kemudian menjual bayinya setelah mereka melahirkan. Berikut ulasannya seperti dilansir dari Boombastis.com.

zxc1

Mempekerjakan gadis yang masih remaja

13 Juni 2022, Polisi Nigeria bagian Anambra, menyelamatkan 35 orang gadis remaja di Hotel Gally Gally yang merupakan lokasi utama ‘pabrik bayi’. Para gadis ini rata-rata berusia 14-17 tahun dan terjebak bisnis prostitusi. Beberapa di antara mereka sedang hamil besar.

Pemilihan wanita yang masih muda ini bukan tanpa tujuan. Hal itu dimaksudkan agar mereka cepat menghasilkan bayi, karena usia yang relatif mudah untuk mengandung. Sehingga dipastikan pasti akan ada bayi yang bisa lahir dari rahim-rahim perempuan ini.

Dijebak dengan iming-iming lowongan pekerjaan

Bagi wanita-wanita muda, tentu mereka masih mudah tertipu. Para perempuan yang dijadikan budak seks ini ditipu dengan ditawari pekerjaan. Dalam sebuah konferensi pers oleh pihak berwenang, para perempuan ini awalnya ditawari pekerjaan dengan gaji menjanjikan di hotel.

Salah seorang penyintas mengatakan bahwa ia mendapatkan berita mengenai lowongan pekerjaan dari seorang teman. Temannya mengatakan bahwa mereka akan bekerja sebagai sales. Nyatanya, mereka semua dijebak untuk kemudian dijadikan sebagai budak seks, yang bila hamil anaknya akan dijadikan uang.

Anak-anak yang dijual ke pasar gelap

Para perempuan muda ini mengungkap bahwa mereka tidak bisa melarikan diri karena pengamanan yang sangat ketat. Di hotel, mereka ini melayani lelaki yang juga dipekerjakan pihak hotel. Mereka diperkosa secara paksa.

Jika nanti ada yang hamil, anak-anak yang dilahirkan akan dijual ke pasar gelap. Anak-anak ini dihargai hingga belasan juta per kepala. Perempuan yang menjadi korban tak hanya merasa stres karena diperkosa secara paksa saja, tetapi juga tertekan karena tidak bisa melarikan diri.

Praktik yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir

Penggerebekan ‘pabrik bayi’ ini bukan kali pertama terjadi. Bisnis seperti ini sudah marak di Nigeria selama beberapa tahun terakhir. Perempuan yang menjadi korban rata-rata adalah anak di bawah umur. Sebelumnya, pada 2020 sebuah tempat berkedok klinik medis melakukan bisnis yang sama.

Menjaring perempuan usia 15-28 tahun untuk menjadi budak seks, yang nantinya melahirkan bayi yang akan dijual ke pasar gelap. Untuk bayi laki-laki akan dihargai Rp19 juta, sedangkan bayi perempuan Rp13 juta. Modus yang digunakan juga sama, dijanjikan sebuah pekerjaan dengan gaji besar.