Benarkah Ganja Medis Bisa Sembuhkan Penyakit? Ini Kata Zubairi Djoerban

Azhar 9 Jul 2022, 06:13
Zubairi Djoerban. Sumber: Republika.ID
Zubairi Djoerban. Sumber: Republika.ID

RIAU24.COM - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi Profesor Zubairi Djoerban menjawab pertanyaan masyarakat terkait apakah benar ganja medis dapat menyembuhkan penyakit.

Menurutnya, Klaim tersebut tak sepenuhnya salah, tapi juga tak sepenuhnya benar. Katanya, ganja medis merupakan obat untuk menangani gejala, bukan penyakitnya dikutip dari cnnindonesia.com, Sabtu, 9 Juli 2022.

Biasanya, obat jenis ini dikenal dengan istilah obat simptomatik.

"Ganja medis bukan obat kausatif atau menghilangkan penyakitnya, tapi menghilangkan gejala," ujar Zubairi.

Seperti yang ada di Australia. Dimana, ganja medis boleh digunakan sebagai obat mual-muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker.

Katanya, obat simptomatik penting untuk memberikan pertolongan tambahan di luar pengobatan utama.

Tak hanya itu, kejang berat, mual dan muntah akibat kemoterapi, multiple sclerosis atau gangguan saraf pada otak, mata dan tulang belakang dapat disembuhkan dengan ganja medis.

Lalu ada lagi nyeri kronik akibat kanker, gangguan tidur, memperbaiki nafsu makan (riset terbatas), penyakit tourette atau gangguan yang membuat penderitanya melakukan gerakan atau ucapan berulang di luar kendali juga dapat disembuhkan dengan ganja medis.

Alhasil, beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Belanda sudah melegalkan ganja medis.

Meskipun seperti itu tak membuat dokter serta merta meresepkan ganja medis pada pasien.

Zubairi mengatakan, ganja medis tidak akan jadi first line treatment atau obat yang pertama diresepkan buat pasien.