Puncak Haji 2022: Terowongan Mina Mati Listrik, Berikut Kondisi Jemaah RI

Amastya 11 Jul 2022, 09:39
Insiden listrik padam di terowongan Mina /okezone.com
Insiden listrik padam di terowongan Mina /okezone.com

RIAU24.COM - Terjadi peristiwa mati listrik di terowongan Mina pada saat jemaah menuju lantai tiga Jamarat pada Minggu 10 Juli 2022. Insiden listrik padam tersebut terjadi selama kurang lebih 30 menit. Namun, kabar baiknya tidak korban jiwa pada jemaah haji selama insiden berlangsung.

Menurut Harun Al Rasyid selaku Wakasatops Masyair 3, mengungkapkan bahwa insiden mati listrik di terowongan Mina terjadi pada pukul 05.15 hingga pukul 06.10 waktu Arab Saudi (WAS).

"Itu dikarenakan korsleting arus pendek," kata Harun kepada Media Center Haji (MCH) di Mina, Minggu (10/7/2022) dikutip dari haji.okezone.com.

Harun menuturkan bahwa tanda-tanda pemadaman listrik di terowongan Mina sudah terjadi sejak malam hari. Ia menyebutkan lampu depan terowongan kadang-kadang mati dan hidup.

"Kemudian, tadi pagi abis subuh jemaah ke Jamarat lewat terowongan tersebut terjadi mati lampu dan alhamdulillah tidak lama 30 menit saja diatasi oleh pihak Arab Saudi dan alhamdulillah sekarang normal lagi," kata Harun.

Harun melaporkan pada saat peristiwa listrik padam di terowongan Minta tidak memakan korban jiwa dari jemaah haji, khususnya jemaah dari Indonesia.

"Tidak ada, tidak terjadi, alhamdulillah teratasi dengan baik sekarang sudah lancar dan normal," ujar Harun.

Harun menyampaikan, saat kejadian tersebut para petugas langsung memberikan edukasi dan informasi, hal ini membuat kondisi jemaah tetap tenang dan tidak panik meski listrik padam selama 30 menit di terowongan Mina. Jemaah haji pun patuh dengan arahan tersebut sehingga tetap tenang.

"Jemaah haji saat terhenti, arah masuk terowongan ke Jamarat, kita berikan edukasi bimbingan arahan dan mereka patuhi. Ketika hal tersebut terjadi, kita arahkan agar tidak panik yang penting karena kepanikan menghadapi situasi gelap seperti itu tentunya dengan kepanikan menambah situasi yang tidak kondusif bagi jemaah apalagi ditambah padatnya jemaah kita, makanya kita imbau tetap tenang," jelas Harun.

Lebih lanjut Harun mengatakan saat listrik di terowongan mati, posisi jemaah khususnya jemaah haji Indonesia sedang berada di pos D.

"Kami dari petugas memberikan arahan agar jemaah tenang dan tidak panik karena hanya beberapa saat saja diminta menunggu untuk perbaikan tersebut, pas jemaah dihentikan kita di situ memberikan edukasi dan juga memberikan informasi seputar Jamarat yang akan mereka lalui di lantai 3," katanya.

Diketahui, pada saat kejadian, kepolisian Arab Saudi langsung memberhentikan jemaah haji agar tidak terjadi penumpukan di dalam terowongan.***