Mengenal Raja Pertama dari Kesultanan Demak

Azhar 12 Jul 2022, 08:34
Ilustrasi. Sumber: Internet
Ilustrasi. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Sejarah membuktikan jika Raden Patah merupakan orang pertama yang mendirikan Kesultanan Demak.

Konon dirinya berasal dari seorang ibu keturunan Tionghoa dengan nama panggilan Jimbun. Hingga beranjak dewasa nama itu masih melekat di dirinya.

Saat dewasa, Raden Patah belajar mengeyam pendidikan politik dan kebangsawanan dikutip dari inews.id.

Dia pun juga belajar agama di Ampel Denta, sejauh pondok pesantren yang didirikan Sunan Ampel. Dari sana, Raden Patah memiliki jaringan dan pertemanan kian meluas.

Bahkan dia juga berkenalan dengan saudagar kaya utusan Cina Laksamana Cheng Ho atau yang dikenal juga dengan Dampo Awang atau Sam Poo Tai Jin.

Cheng Ho ini juga merupakan panglima muslim yang berkawan baik dengan Raden Patah. Untuk urusan keislaman, dia belajar dengan beberapa pemuda lainnya seperti Raden Paku yang kelak menjadi Sunan Giri.

Lalu Makhdum Ibrahim yang kelak menjadi Sunan Bonang, dan Raden Kosim atau Sunan Drajat. Setelah dianggap lulus, Raden Patah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di Bintara.

Selama di Bintara Raden Patah memusatkan kegiatannya di daerah sampai mendirikan pondok pesantren. Seiring berjalannya waktu Bintara menjadi ramai, bahkan menjadi pusat keramaian dan perniagaan.

Dari sanalah akhirnya dikisahkan para penyebar agama Islam di Pulau Jawa Walisongo merencanakan sebagai pusat kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Puncaknya terjadi pada 1478 hingga 1518 Masehi ketika Raden Patah diangkat menjadi raja pertama di Kesultanan Demak.

Selama Raden Patah berkuasa pengaruh Islam mulai tersebar luas karena mendapat bantuan dari  Walisongo membuat pengembangan Islam begitu cepat.