Kisah Pilu Jokowi, Pernah Merasakan Susahnya Mengurus Izin Usaha

Zuratul 13 Jul 2022, 14:40
Ilustrasi/tribun.com
Ilustrasi/tribun.com

RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan pengalamannya saat menjadi pengusaha di tahun 80-an.

Jokowi mengaku sangat sulit untuk memperoleh Surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan tanda daftar perusahaan (TDP).

Sangking sulitnya mengurus izin, selama bertahun-tahun ia menjalani usaha tanpa mengantongi surat tersebut. Sebelum menjadi presiden, Jokowi merupakan pengusaha mebel.

"Awal-awal dulu saya berusaha, kesulitan terbesar yang saya alami adalah tidak memiliki izin usaha. Di tahun 1988-1989 tidak memiliki ijin usaha sehingga saya tidak bisa akses ke perbankan," ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari sindonew.com.

Karena tidak ada izin usaha kata Jokowi, dirinya sangat kesulitan untuk meminjam yang di bank. Namun dirinya dilema karena mengurus izin usaha saat itu sangat berat.

"Mau pinjam ke bank tidak bisa karena tidak memiliki izin usaha. Kalau saya ingin mengajukan izin harus bayar dan bayarnya sangat mahal," kata Jokowi.

"Sehingga bertahun-tahun saya tidak memiliki TDP(Tanda Daftar Perusahaan), saat sangat diperlukan pengusaha -pengusaha mikro dan pengusaha kecil seperti kita,"ucap Jokowi.

Maka dari itu Jokowi mengingatkan pentingnya dalam mengurus ijin berusaha. Maka dari itu dirinya meresmikan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS).

OSS merupakan perizinan berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga Online Single Submission (OSS). OSS atas nama menteri, pimpinan, lembaga, gubernur, atau bupati/walikota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

 "Oleh sebab itu yang namanya izin ini penting sekali saya sudah cek saat itu waktu Online Single Submission (OSS). nomor induk berusaha (NIB), ini cepet cepet kalau kita ingin mengajukan. Saat itu saya lihat cepet, tapi nanti mau saya cek lagi sampai saat ini kalau kita meminta nomor induk berusaha," kata Jokowi.