Metos Enterprenuer Dalam Buku 'The E-Myth'

Intan Salfitri 14 Jul 2022, 23:09
Youtube: Agusleo Halim
Youtube: Agusleo Halim

RIAU24.COM - Diumur 20an kita memiliki ego, tak jarang juga kita lebih mengedepankan passion yang ada di diri kita daripada realita di lapangan yang ada. Hal tersebut mengakibatkan banyak emosi yang tidak terkontrol saat mengambil keputusan.

Hal tersebut bisa membuat kita hanya lelah mengejar apa yang diinginkan tanpa mengetahui dampak kedepan untuk diri kita.

Agusleo Halim, seorang YouTuber yang memiliki 246 ribu subscribers membedah buku yang berjudul “The E-Myth” atau bisa dikenal dengan mitos enterprnuer. Dalam video yang berdurasi 10 menit Agus membedah isi buku secara ringkas.

Ia katakan “kalau sebuah usaha masih bergantung pada pendirinya maka anda bukan memiliki usaha, tetapi anda memiliki pekerjaan”.

Untuk kita dapat memastikan bisnis berjalan atau tidak, Agus membaginya menjadi 3 bagian:

1. Enterprenuer

“wah gua ekspaksi harus ke kota A, B”. Sebagai enterprenuer anda butuh bermimpi untuk melanjutkan bisnis yang sedang dijalani.

2. Manager

Apa yang enterprenuer mimpikan, akan menjadi tanggung jawab para manager yang harus memikirkan bagaimana merealisasikan mimpi tersebut.

3. Teknisi

Seseorang yang tidak memikirkan kedepan, hanya ingin melakukan sesuai kerjaan yang ada pada hari itu, tidak memikirkan kerjaan lain selain yang telah diberikan.

Untuk memastikan bisnis berjalan sebagai pembisnis anda harus dapat memastikan ketiga topik tersebut. “Karna kalau terlalu mimpi banget ga bagus, terlalu manag banget kalian tidak bisa jalan kemana mana, terlalu teknis banget kalian ga akan punya bisnis”, tambah Agus.

Didalam Youtubenya, Agus juga menyarankan untuk pentingnya memiliki SOP (Standar Operasional Perusahaan). Para enterprenuer bisa untuk bermimpi dalam 5-10 tahun lagi bisnis akan menjadi seperti apa, memiliki berapa cabang, dan mencoba elaborasi sehingga bisnis memiliki inovasi baru.

Tidak hanya berfikir strategi secara jernih, Agus juga menjelaskan bagaimana cara kita berfikir ‘bego’ atau berfikir malas, tetapi tetap mendapatkan hasil yang sama. Hal ini bertujuan membuat sistem yang simple untuk orang yang tidak berpengalaman dalam bidang tersebut dan sistem ini bisa terlaksana, sehingga kita dilatih untuk memiliki pandangan lain dalam menyelesaikan target bisnis.

“Orang memiliki pengalaman tidak bisa membantu tanpa adanya sistem, karna mereka akan membandingkan sistem yang ada diperusahaan sebelumnya dengan sistem di bisnis anda. Untuk itulah perusahaan membuthhkan SOP yang jelas” tutup Agus.