Jadi Buruan Belanda Tapi Dicintai Rakyat Sidoarjo, Itulah Sarip Tambak Oso

Azhar 25 Jul 2022, 08:49
Ilustrasi. Sumber: Internet
Ilustrasi. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Begitu banyak cerita dari mulut ke mulut tentang pahlawan penentang keberingasan era Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Kalau di Sumatera Barat ada Tuanku Imam Bonjol, di Banjar ada Pangeran Antasari, Sedangkan di Sidoarjo, Jawa Timur ada Sarip Tambak Oso.

Cerita Sarip Tambak Oso dimulai ketika dirinya dikenal sebagai legenda pejuang sakti yang kerap menjadi buruan VOC sekitar abad ke-17 dikutip dari liputan6.com.

Saking terkenalnya di tempat asalnya, perjalanan hidupnya bahkan sering dipakai sebagai lakon pentas drama ludruk Jawa Timuran. Sayang, kehidupan Sarip dipenuhi dengan misteri.

Bahkan hingga kini, tidak ada yang mengetahui dengan pasti dimana jasad tokoh dari Desa Tambak Rejo, Kecamatan Waru itu dimakamkan.

Dari cerita yang diyakini masyarakat, jasad Sarip dimakamkan secara terpisah. Hal itu dilakukan VOC karena mereka takut Sarip akan hidup lagi.

Sebelum tewas, Sarip dikenal berpihak dan membela rakyat kecil. Sikap ini tentu membuat VOC gerah.

Selain dianggap pembuat onar dan menghasut rakyat untuk melawan VOC, keberadaan Sarip menjadi pengganggu bagi kelancaran bisnis perdagangannya.

Mulailah, VOC menetapkan Sarip jadi buruan utama Belanda. Berbagai cara dilakukan untuk melenyapkan Sarip.

Mulai dari cara kasar sampai dengan cara fitnah. Mengadu domba sesama rakyat. Tidak sedikit mereka yang terhasut dari propaganda VOC.

Dengan iming-iming uang dan jabatan, VOC minta kepala Sarip dipenggal.