Setelah Brazil, Spanyol Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet

Amastya 30 Jul 2022, 12:26
Spanyol laporkan kematian pertama akibat cacar monyet, setelah Brazil /AFP
Spanyol laporkan kematian pertama akibat cacar monyet, setelah Brazil /AFP

RIAU24.COM - Setelah Brazil melaporkan kematian pertamanya akibat cacar monyet di luar Afrika, Spanyol mencatat kematian pertamanya akibat virus tersebut seiring dengan terus menyebarnya virus cacar monyet di Eropa.

Spanyol telah mengonfirmasi 4.298 kasus cacar monyet di negara itu dengan setidaknya 120 dirawat di rumah sakit.

Kementerian kesehatan negara itu belum merilis informasi tentang orang yang meninggal sejauh ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Virus ini dilaporkan telah menyebar ke setidaknya 78 negara di seluruh dunia dengan mayoritas kasus terdeteksi di Eropa dan Amerika.

Pada Jumat, Filipina mencatat kasus cacar monyet pertamanya ketika virus terus menyebar di Asia. Pejabat kesehatan mengatakan seseorang dengan riwayat perjalanan ke luar negeri terdeteksi dengan virus.

Pemerintah Filipina mengatakan pihaknya bekerja sama dengan AS untuk pengadaan vaksin cacar monyet sekaligus menyatakan penyebaran virus tersebut tidak seperti virus Covid 19 yang mudah menyebar melalui udara.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menginformasikan sebelumnya bahwa 18.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di seluruh dunia dengan lima kematian dilaporkan sejak Mei.

Di tengah lonjakan kasus di seluruh dunia, Tedros mengatakan bahwa pria yang berhubungan seks dengan pria harus membatasi pasangan seksual mereka dan untuk bertukar rincian kontak dengan pasangan baru untuk memungkinkan tindak lanjut jika diperlukan.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dalam 98 persen kasus, orang yang terinfeksi adalah pria gay atau biseksual.

Namun, pejabat kesehatan telah memperingatkan virus itu dapat menyebar ke siapa saja karena kepala badan kesehatan PBB memperingatkan bahwa anak-anak, wanita hamil, dan mereka yang mengalami gangguan kekebalan juga berisiko.

Tedros menyerukan vaksinasi yang ditargetkan sambil menyatakan bahwa vaksinasi massal tidak diperlukan.

Laporan mengatakan vaksin kekurangan pasokan saat ini dengan vaksin yang dikembangkan untuk melawan cacar yang digunakan untuk memerangi penyakit cacar monyet.

(***)