Rumah Ini Tetap Berdiri di Tengah Jalan Layang Meski Terancam Digusur

Devi 8 Aug 2022, 14:24
Rumah Ini Tetap Berdiri di Tengah Jalan Layang Meski Terancam Digusur
Rumah Ini Tetap Berdiri di Tengah Jalan Layang Meski Terancam Digusur

RIAU24.COM - Banyak orang menginginkan rumah dengan suasana sekitar yang baik. Seperti keadaan yang tenang, sejuk dengan pepohonan rindang, terhindar dari polusi udara dan suara, juga mudah diakses. Tapi, ada seseorang yang memilih untuk tinggal jauh dari kata nyaman tersebut.

Seseorang yang berasal dari China ini memilih untuk tidak bergeming meski rumahnya digusur pemerintah untuk pembuatan jalan layang.

Alhasil, satu rumah ini tetap berdiri di tengah-tengah jalan layang. Bersama dengan bisingnya kendaraan berlalu lalang.

Satu-satunya rumah yang menolak digusur

Ada 47 warga dan 7 rumah di lokasi pembangunan jalan layang tersebut. Namun, Liang menjadi satu-satunya pemilik rumah yang tidak mau pindah.

Padahal penduduk lain sudah pindah sejak September 2019 lalu, setelah menerima kompensasi dari pemerintah. Akibatnya, ada sebuah lubang di tengah jalan layang agar rumah tersebut tetap bisa berdiri.

Liang tak puas dengan kompensasi pemerintah

Seperti dilansir Riau24.com dari Boombastis, alasan Liang tetap mempertahankan rumahnya adalah tak puas dengan kompensasi yang ditawarkan pemerintah. Ia mengaku pemerintah memberikan tempat tinggal pengganti di dekat rumah duka, sehingga ia tak mau pindah. Pihak pemerintah mengatakan bahwa mereka sudah pernah menawarkan dua unit apartemen dan uang tunai setara Rp2,47 miliar.

Namun, Liang menginginkan kompensasi yang lebih besar. Ia mau menjual rumahnya jika pemerintah menggantinya dengan empat unit apartemen dan uang senilai Rp4,22 miliar. Negosiasi kedua belah pihak menemui jalan buntu meski sudah berlangsung selama 10 tahun.

Ramai dikunjungi wisatawan

Memiliki rumah di tengah jalan tol, pasti tidak nyaman untuk kebanyakan orang. Tapi Liang justru merasa tenang, bebas, dan senang tinggal di rumahnya. Ia tak memedulikan anggapan orang lain yang menyebut bahwa dirinya tinggal di lingkungan yang buruk. Ia justru santai dengan dampak yang akan ia hadapi. Rumah satu lantai seluas 40 meter persegi itu, justru menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke China. Banyak wisatawan yang berfoto di depan rumah Liang.

Meski Liang menolak berbagai penawaran dari pemerintah, pihak berwenang mengatakan mereka sudah memperhitungkan faktor keselamatan sebelum membangun jalan layang tersebut. Mereka juga berjanji akan terus berusaha bernegosiasi dengan Liang. Tak bisa dibayangkan bagaimana bisingnya punya rumah di tengah jalan tol ya.