OTK yang Serang Salman Rushdie Penulis ‘Ayat-ayat Setan’ di Kecam Dunia Internasional, Kok Bisa?

Zuratul 13 Aug 2022, 11:48
Salman Rushdie Penulis Buku ‘Ayat-ayat Setan’ yang ditikam OTK/kompasTv
Salman Rushdie Penulis Buku ‘Ayat-ayat Setan’ yang ditikam OTK/kompasTv

RIAU24.COM - Penikaman penulis terkenal dan controversial Salman Rushdie mendapatkan kecaman dari dunia internasional. Rushdie diketahui ditikam setidaknya sekali di leher dan di perut. Dia dibawa ke rumah sakit di Erie, Pennsylvania, dengan helikopter, dikutip dari okezone Sabtu (13/8/2022). 

Polisi Negara Bagian New York mengatakan tersangka berlari ke atas panggung dan menyerang Rushdie dan seorang pewawancara di Chautauqua Institution di negara bagian New York barat. 

Dunia internasional pun langsung mengecam aksi penikaman ini. "Terkejut bahwa Sir Salman Rushdie telah ditikam saat menjalankan hak yang tidak boleh berhenti kita pertahankan,” ujar Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, dikutip okezone. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis Rushdie "mewujudkan kebebasan dan perjuangan melawan obskurantisme" dan menjadi korban "serangan pengecut oleh kekuatan kebencian dan barbarisme".

Penulis dan pencipta novel grafis Neil Gaiman mengatakan dia "terkejut dan tertekan" oleh serangan terhadap teman dan rekan penulisnya.

"Dia pria yang baik dan brilian dan saya harap dia baik-baik saja," tulisnya di Twitter.

Dalam sebuah pernyataan, penerbit Rushdie di Penguin Random House mengutuk serangan itu.

"Kami mengutuk serangan publik yang kejam ini, dan pikiran kami bersama Salman dan keluarganya pada saat yang menyedihkan ini,” teangnya.

Rekan penulis Taslima Nasreen, yang terpaksa meninggalkan rumahnya di Bangladesh setelah pengadilan mengatakan novelnya ‘Lajja’ menyinggung keyakinan agama Muslim, mengatakan dia takut akan keamanan dirinya usah penyerangan terhadap Rushdie.

Rushdie diketahui telah mendapatkan ancaman pembunuhan usai menulis ‘The Satanic Verses’ yang diterbitkan pada 1988.

Novelis kelahiran India itu pertama kali melambungkan namanya dengan buku ‘Midnight's Children’ pada 1981, yang kemudian terjual lebih dari satu juta kopi di Inggris saja.

Tapi buku keempatnya, yang diterbitkan pada 1988 – ‘The Satanic Verses’ - memaksanya bersembunyi selama hampir sepuluh tahun.

Novel surealis post-modern memicu kemarahan di antara beberapa Muslim, yang menganggap isinya menghujat, dan dilarang di beberapa negara.

Beberapa orang tewas dalam kerusuhan anti-Rushdie di India dan di Iran kedutaan besar Inggris di ibukota, Teheran, dirajam.

(***)