Tak Hanya Kartini, 2 Tokoh Ini Juga Ikut Perjuangkan Emansipasi Wanita

Azhar 14 Aug 2022, 09:42
Kartini, Kardiah, Rukmini
Kartini, Kardiah, Rukmini

RIAU24.COM - Nama Rukmini dan Kardiah seperti terlupakan oleh keberadaan Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita di Indonesia.

Padahal, ketiga bersaudara ini sama-sama memperjuangkan hak wanita dikutip dari sindonews.com.

Kardiah merupakan adik kandung Kartini. Saat muda, Kardinah bersama kedua saudaranya itu bersama-sama menyuarakan hak perempuan.

Mereka telah melewati banyak hari bersama, terutama saat masa pingitan. Dari ketiga bersaudara tersebut, Kardinah yang pertama menikah.

Dia menikah dengan Ario Reksonegoro X yang kala itu menjadi Patih Pemalang. Setelah sang suami menjadi Bupati Tegal, ia ikut diboyong ke kota itu.

Disana, Kardinah mendirikan sekolah khusus wanita pribumi yang bernama Sekolah Kepandaian Putri Wisma Pranowo di sana.

Sekolah itu mengajarkan para wanita pribumi berbagai hal seperti mengaji, membatik, bahasa belanda, dan pendidikan watak.

Selain sekolah, Kardinah juga mendirikan sebuah rumah sakit yang dinamakan Rumah Sakit Kardinah dan sebuah perpustakaan bernama Panti Sastra.

Sedangkan Rukmini merupakan putri dari Raden Mas Ario Adipati Sosroningrat dengan Raden Ayu Moerjam.

ia merupakan adik tiri Kartini dan Kardinah. Dalam perjuangannya, Rukmini membangun sekolah kejuruan.

Hal inilah yang membedakan sekolah Rukmini dengan sekolah kedua saudaranya, di mana sekolah Rukmini lebih fokus dalam pembelajaran praktikal daripada ideal.

Selain membangun sekolah, Rukmini juga aktif dalam berbagai organisasi dan komunitas yang membela hak-hak perempuan.

Pejuang wanita ini menjadi badan eksekutif dari organisasi pejuang hak pilih perempuan Eropa bernama Vereeniging voor Vrouwenkiesrecht (VVV).

Bahkan, dirinya berkontribusi dalam pengajuan proposal pembangunan cabang VVV di Kudus dengan harapan perempuan pribumi bisa semaju perempuan Eropa.

Selain itu, ia juga bergabung dalam Kongres Perempuan Indonesia di Yogyakarta dan dipilih menjadi perwakilan Indonesia dalam Kongres Perempuan se-Asia di Lahore, Pakistan.