Jasad 2 Anak Kecil Ditemukan Dalam Koper yang Dilelang di Selandia Baru

Devi 19 Aug 2022, 07:51
Penyelidik polisi Selandia Baru di Auckland pada 11 Agustus 2022, setelah mayat ditemukan dalam dua koper [Dean Purcell/New Zealand Herald/AP]
Penyelidik polisi Selandia Baru di Auckland pada 11 Agustus 2022, setelah mayat ditemukan dalam dua koper [Dean Purcell/New Zealand Herald/AP]

RIAU24.COM - Polisi di Selandia Baru telah mengkonfirmasi bahwa sisa-sisa manusia yang ditemukan dalam dua koper yang dibeli di lelang barang-barang rumah tangga adalah dua anak usia sekolah dasar.

Inspektur Detektif Tofilau Faamanuia Vaaelua mengatakan pada hari Kamis bahwa mayat yang ditemukan di dalam koper kemungkinan telah disimpan selama beberapa tahun dan para korban diperkirakan berusia antara lima dan 10 tahun.

Vaaelua mengatakan penyelidikan masih dalam tahap awal tetapi akan ketat.

“Ini termasuk menetapkan di mana, kapan, dan bagaimana,” kata Vaaelua kepada wartawan di ibu kota, Auckland.

"Sifat dari penemuan ini memberikan beberapa kerumitan pada penyelidikan terutama mengingat waktu yang berlalu antara waktu kematian dan waktu penemuan," katanya.

Mayat itu ditemukan oleh sebuah keluarga yang telah membeli barang-barang pribadi dan rumah tangga dari unit penyimpanan dalam lelang online minggu lalu.

Polisi menegaskan kembali bahwa keluarga yang membeli koper-koper itu tidak terkait dengan pembunuhan itu, dan "dapat dimengerti bahwa mereka tertekan dengan penemuan itu", kata Vaaelua, menambahkan bahwa mereka telah meminta privasi.

Polisi pertama kali mengatur TKP di rumah keluarga Auckland minggu lalu dan membuka penyelidikan pembunuhan, tetapi menolak untuk merinci kasus tersebut hingga Kamis.

Barang-barang pribadi yang ditemukan di samping koper membantu memberikan petunjuk untuk mengidentifikasi para korban. Baik unit penyimpanan maupun properti tempat koper-koper itu dibawa telah diperiksa secara menyeluruh oleh ahli forensik.

Polisi di Selandia Baru sekarang bekerja dengan badan kriminal internasional Interpol dalam penyelidikan mereka.

Vaaelua mengatakan prosedur identifikasi untuk anak-anak terus berlanjut tetapi mereka memiliki kerabat yang tinggal di Selandia Baru. Dia mengatakan kerabat mungkin tidak mengetahui kematian anak-anak.

"Tim investigasi bekerja sangat keras untuk meminta pertanggungjawaban orang atau orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak ini," katanya.