Waspada Bila Anda Terlalu Sering Memarahi Anak Dengan Nada Tinggi, Berikut 4 Hal yang Akan Terjadi  

Intan Salfitri 21 Aug 2022, 08:57
ilustrasi memarahi anak
ilustrasi memarahi anak

RIAU24.COM - Beberapa orang tua selalu menginginkan anaknya menjadi disiplin, tak jarang beberapa cara salah dilakukan saat mendidik anak disiplin.

Hal itu akan berdampak pada psikologi seorang anak, terlebih jika anda terlalu sering memarahi anak.

Mengutip Today’s Parent, sering marah pada anak dengan nada suara yang tinggi dianggap sama buruknya dengan memberikan hukuman fisik seperti memukul yang akan berdampak buruk pada mental anak-anak.

Berikut 4 dampak Psikologis pada Anak yang Kerap dimarahi dengan nada tinggi oleh Orang Tua.

Berbahaya di waktu mendatang

Marah dengan nada tinggi sebenarnya bukanlah solusi yang tepat untuk menegur si kecil atas kesalahannya.

Penelitian menunjukkan, teriakan ke anak akan membuat mereka lebih agresif saat menemukan cara baru untuk membela dirinya.

Menyebabkan perubahan pada otak

Marah dengan nada tinggi saat anak melakukan kesalahan sejatinya merupakan hasil dari emosi negatif orang tua.

Penelitian di National Library of Medicine menyebutkan, otak manusia lebih banyak memproses dan melekat pada pikiran negatif daripada positif.

Sehingga, memberikan teriakan pada anak dapat menyebabkan perubahan signifikan pada perkembangan otak anak.

Menimbulkan perilaku buruk

Marah dengan nada tinggi  bisa menciptakan masalah perilaku pada anak di masa depan.

Dikutip dari laman University Rochester Medical Center, anak-anak cenderung mencari cara baru untuk mengeksplorasi dunianya.

Jadi, jika orang tua kerap marah karena hal yang dilakukannya, anak-anak mungkin akan melakukan hal yang lebih buruk lagi.

Berpengaruh pada kesehatan

Kemarahan orang tua yang membuat anak ketakutan dan trauma bisa menyebabkan stres serta berdampak pada kesehatan fisiknya.

Dalam beberapa kasus, pikiran kalut dan stres karena teriakan orang tua menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti, radang sendi, masalah punggung dan leher, dan sakit kepala.

Kondisi tersebut bisa terbawa hingga dewasa dan dapat menurunkan kualitas hidup anak.