RIAU24.COM - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pertama di Indonesia.

"Diketahui 1 terkonfirmasi positif monkeypox. Konfirmasinya tadi malam dari DKI Jakarta," ujar dr Syahril dalam Konferensi Pers Kemenkes disiarkan secara langsung di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Sabtu (20/8/2022).

Pria tersebut dinyatakan positif pada Jumat (19/8/2022) malam, setelah dilakukan pemeriksaan tes swab PCR. Dalam penjelasannya, Syahril mengatakan pria itu hanya mengalami geja ringan.

Sehingga tidak diperlukan perawatan khusus di ruang ICU atau Rumah Sakit. Bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) di Rumah.

Ada gejala khas yang dimiliki oleh penderita cacar monyet yaitu terdapat ruam pada tubuh. Ruamnya pun berbeda dengan cacar air.

Bentuk Ruam Cacar Monyet 

Lebih lanjut menurut dr Hanny, pada pasien cacar monyet, ruam muncul berupa bercak di atas permukaan kulit. Ruam tersebut akan berkembang diikuti bintil-bintil. Bintil tersebut kemudian menjadi lenting, dan berkembang menjadi lenting bernanah.

Selain itu, lokasi ruam dan kelainan kulit pada pasien cacar monyet juga cenderung khas. Berikut temuan lokasi ruam pada tubuh pasien cacar monyet:

• Wajah (95 persen)
• Telapak tangan dan telapak kaki (75 persen)
• Mukosa seperti area kulit genital dan area mata (70 persen)
• Alat kelamin (30 persen)
• Selaput lendir mata (20 persen)

Ruam pada Cacar Monyet berbeda dengan Cacar Air (foto: The New England Journal of Medicine)

Ruam pada cacar air muncul pertama kali di bagian tubuh tertentu, kemudian menyebar ke daerah lainnya. Tidak merata di seluruh tubuh.

Sedangkan ruam cacar monyet muncul di seluruh tubuh. Bermula dari daerah wajah kemudian merabak ke seluruh tubuh. Selain itu, lesi cacar monyet akan menjadi koreng atau menghitam menjelang sembuh.

Pada cacar air ruam berwarna merah dan berisi cairan putih. Sedangkan ruam pada penderita cacar monyet lebih terlihat kering dan berukuran lebih besar dari cacar biasa.

(***)