Mengerikan, Eropa Menghadapi Kekeringan Terburuk Sepanjang 500 Tahun

Devi 24 Aug 2022, 07:39
Orang-orang berjalan-jalan di dasar sungai Waal saat permukaan air turun karena kekeringan di Nijmegen, Belanda [Peter Dejong/AP Photo]
Orang-orang berjalan-jalan di dasar sungai Waal saat permukaan air turun karena kekeringan di Nijmegen, Belanda [Peter Dejong/AP Photo]

RIAU24.COM Eropa menghadapi kekeringan terburuk sepanjang 500 tahun, dengan dua pertiga dari benua tersebut kini dalam keadaan waspada.

Hal ini tentu saja akan berdampak pada pengurangan pengiriman barang lewat jalur darat, mengurangi produksi listrik dan hasil panen.

Laporan pada bulan Agustus dari European Drought Observatory (EDO), yanag  diawasi oleh Komisi Eropa, mengatakan bahwa 47 persen Eropa mengalami kondisi peringatan, karena kelembaban di tanah mengering dan 17 persen wilayah dalam keadaan waspada karena vegetasi. terpengaruh.

“Kekeringan parah yang mempengaruhi banyak wilayah Eropa sejak awal tahun telah semakin meluas dan memburuk pada awal Agustus,” kata laporan itu, menambahkan bahwa wilayah Eropa-Mediterania barat kemungkinan akan mengalami kondisi yang lebih hangat dan lebih kering dari biasanya sampai November.

Sebagian besar Eropa telah menghadapi cuaca panas selama berminggu-minggu, yang memperburuk kekeringan, menyebabkan kebakaran hutan, memicu peringatan kesehatan, dan mendorong seruan untuk lebih banyak tindakan yang dilakukan dalam mengatasi perubahan iklim.

Kekeringan saat ini tampaknya menjadi yang terburuk dalam setidaknya 500 tahun.

Tanaman yang biasanya tumbuh di musim panas telah 'menderita', dengan hasil biji-bijian jagung ditetapkan turun hingga 16 persen di bawah rata-rata hasil panen selama lima tahun.

Tak hanya itu, hasil kedelai dan bunga matahari masing-masing turun 15 persen dan 12 persen.

Pembangkit listrik tenaga air telah terkena dampak dan produsen listrik lainnya juga ikut terpengaruh karena kekurangan air.

Ketinggian air yang rendah telah menghambat pengiriman darat, seperti di sepanjang sungai Rhine, dengan berkurangnya beban pengiriman yang mempengaruhi transportasi batu bara dan minyak.

EDO mengatakan curah hujan yang terjadi pada pertengahan Agustus mungkin telah meringankan kondisi tetapi dalam beberapa kasus, hujan tersebut datang dengan badai petir yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Indikator kekeringan observatorium berasal dari pengukuran curah hujan, kelembaban tanah dan fraksi radiasi matahari yang diserap oleh tanaman untuk fotosintesis.  ***