Untuk Pertama Kalinya, Marvel Cinematic Universe Perkenalkan Superhero Israel

Devi 13 Sep 2022, 11:08
Untuk Pertama Kalinya, Marvel Cinematic Universe Perkenalkan Superhero Israel
Untuk Pertama Kalinya, Marvel Cinematic Universe Perkenalkan Superhero Israel

RIAU24.COM Marvel Cinematic Universe memperkenalkan superhero Israel pertamanya dan sukses membuat warganet heboh.

Shira Haas didapuk untuk berperan sebagai Ruth Bat-Seraph alias "Sabra" di film Captain America berikutnya, besutan Marvel Cinematic Universe.

Hal itu pun menyebabkan kegemparan di media sosial, dan sukses membuat warganet heboh.

Shira Haas pun jadi sorotan penggemar film Marvel Cinematic Universe di seluruh dunia, dengan perannya dalam serial yang ditayangkan di Netflix tersebut, seperti dilansir dari The Tribun Express, Selasa, 13 September 2022.

Untuk serial Marvel Cinematic Universe, Shira Haas akan berperan sebagai mantan mata-mata Mossad yang memiliki kekuatan spesialnya seperti kecepatan dan kemampuan terbang.

Namun sayang, para penggemar Marvel Cinematic Universe dengan cepat memperhatikan sifat kontroversial dari inklusi karakter, dengan langkah yang tampaknya menunjukkan Marvel Cinematic Universe mengambil langkah ke arena sensitif antara konflik Israel dan Palestina.

Bahkan seorang pengguna menjelaskan sejarah yang cukup mengganggu karakter dalam komik tersebut.

"Beginilah orang Arab dihadirkan dalam penampilan pertama Sabra di komik Marvel. Kata Palestina tidak pernah digunakan. Seorang anak keturunan Arab dalam komik itu digambarkan sebagai seorang pembohong yang buta huruf. Dan seorang pria akan dibunuh oleh pengebom bercadar hitam, agar Sabra bisa menangisi mereka. Menembak secara harfiah dan menangislah secara propaganda," tulis tweet tersebut.

Seorang pengguna juga mendiskusikan asal usul nama Sabra, termasuk hubungannya dengan insiden sejarah tertentu. 

Rupanya nama 'Sabra' adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang Yahudi yang lahir di Palestina.

"Sabra juga nama sebuah lingkungan di Beirut, tempat pasukan Israel mengawasi pembantaian ribuan pengungsi Palestina di Pembantaian Sabra dan Shatila pada tahun 1982," tulis tweet tersebut. 

Satu tweet juga melontarkan cemoohan, mengaitkan tindakan sang pahlawan wanita dengan tindakan pemerintah Israel.

"Penjahatnya adalah anak Palestina berusia enam tahun," katanya. 

Seorang pengguna juga membuat komentar serupa, membayangkan cara karakter seperti ini akan bertindak untuk kepentingan agenda politik yang sangat spesifik. 

"Superhero Marvel Cinematic Universe asal Israel, Sabra, memiliki banyak kekuatan
 Ia mampu menghancurkan rumah-rumah Palestina dengan pikirannya dan membunuh anak-anak Palestina dengan mata sinar lasernya," tulis seorang pengguna. 

Sebagai informasi, dalam komik diceritakan jika Sabra dibesarkan di kibbutz yang dikelola pemerintah, di mana dia diasingkan setelah dia mulai menunjukkan kekuatannya.

Sabra kemudian menjadi agen superhero pertama Mossad. 

Sabra juga digambarkan kehilangan seorang putra karena sebuah serangan.

Sabra adalah istilah sehari-hari untuk orang Yahudi kelahiran Israel, yang diambil dari nama kaktus gurun berduri yang berduri di luar, tetapi lembut di dalam.  ***