‘Pria Berasal dari Mars, Wanita dari Venus,’ Ahli: Planet Mana yang Harus Dikunjungi oleh Manusia?

Amastya 7 Oct 2022, 13:43
Ahli berdebat tentang planet mana yang baik untuk manusia selain bumi, Venus atau Mars? /net
Ahli berdebat tentang planet mana yang baik untuk manusia selain bumi, Venus atau Mars? /net

RIAU24.COM - Sementara Mars adalah target yang dimaksudkan untuk misi berawak pertama umat manusia ke planet lain, sekelompok ahli sekarang mengadvokasi planet saudara Bumi, yakni Venus untuk mendapatkan penghargaan itu.

Namun, planet ini praktis terbakar. Venus cukup panas untuk melelehkan timbal, merupakan rumah bagi awan asam sulfat, bahan kimia yang mampu menyebabkan luka bakar kulit yang parah, dan memiliki tekanan atmosfer yang menghancurkan.

Lalu mengapa para ahli ini ingin melupakan Mars dan mengunjungi Venus?

Sesuai laporan Guardian yang mengutip penelitian yang dipresentasikan di International Astronautical Congress (IAC) di Paris pekan lalu, sebenarnya ada poin plus untuk ini.

Pertama, Venus lebih dekat. Sementara perjalanan pulang pergi ke Mars diperkirakan memakan waktu sekitar tiga tahun, sedangkan Venus hanya akan memakan waktu satu tahun.

Kedua, sementara berjalan di permukaan planet adalah mimpi yang jauh, dan pengalaman yang tidak dapat ditinggali, flyby mungkin menawarkan pengalaman penting dari misi luar angkasa yang panjang sebagai awal untuk mencapai Mars.

Salah satu pendukung flyby Venus, Dr Noam Izenberg dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, mengklaim bahwa Venus mendapat rap yang buruk karena memiliki lingkungan permukaan yang sulit.

"Bulan ke Mars adalah paradigma NASA saat ini," katanya seraya menambahkan bahwa mereka berusaha membenarkan Venus sebagai tujuan tambahan di sepanjang rute itu.

Dia mengatakan bahwa flyby Venus masuk akal karena melakukan ketapel atau bantuan gravitasi di sekitar planet saudara Bumi, dapat mempersingkat waktu perjalanan dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai planet merah meskipun faktanya Venus berada di arah yang salah.

"Ini benar-benar bukan tempat yang bagus untuk dikunjungi. Ini adalah lingkungan yang mengerikan dan tantangan termal untuk misi manusia akan cukup besar," kata Prof. Andrew Coates dari Mullard Space Science Laboratory UCL.

Sejak penemuan ratusan eksoplanet, keingintahuan ilmiah tentang Venus telah tumbuh ketika temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak dari planet-planet ini yang mungkin dapat dihuni.

Sekarang, para ilmuwan ingin tahu bagaimana dan mengapa Venus, sebuah planet yang sangat mirip dengan kita sendiri dalam ukuran, massa, dan jarak dari matahari, berakhir dengan kondisi permukaan yang sepanas neraka.

(***)