Buntut Tragedi Kanjuruhan: Sosok Pelobi Penting di Balik Indonesia yang Tak Diberi Sanksi FIFA

Zuratul 8 Oct 2022, 12:35
Presiden pun mengutus Menteri BUMN Erick Thohir untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantino, menjelaskan secara rinci dan objektif apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.(Foto:Kesekretariatan Biro Presiden)
Presiden pun mengutus Menteri BUMN Erick Thohir untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantino, menjelaskan secara rinci dan objektif apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.(Foto:Kesekretariatan Biro Presiden)

RIAU24.COM - Kejadian yang menimpa suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang begitu mengagetkan Indonesia bahkan dunia. 

Tragedi terjadi di kandang salah satu supoter paling sportif di Indonesia ini menjadi 1 Oktober kelabu.

Gas air mata menjadi sorotan utama. Polri sudah melakukan penyelidikan, menetapkan enam tersangka meski publik masih kecewa dengan cara kerja polisi. Sebanyak 200  suporter meninggal dan lainnya luka-luka.

Dunia mengecam keras tindakan oknum aparat kepolisian dan oknum TNI terhadap para suporter. Media Barat menyebut secara lugas aparat yang menyebabkan kematian ratusan suporter ini. Indonesia terancam pun sanksi FIFA

Risiko besar bagi Indonesia jika FIFA memberikan sanksi. Pertama, Liga 1 BRI baru dimulai dan mendapat sambutan tinggi dari publik sepak bola. Euforia pecinta bola usai pandemi sangat antusias.

Kedua, sepak adalah bisnis. Sektor UMKM bergerak dinamis dengan berputarnya kembali Liga 1 BRI. Rakyat mendapat berkah dari Liga 1.

Presiden Joko Widodo sangat menyadari risiko ini jika FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi. Maka, Presiden pun mengutus Menteri BUMN Erick Thohir untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantino, menjelaskan secara rinci dan objektif apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Sebelum mengutus Menteri BUMN, Presiden Jokowi melakukan pembicaraan via telepon dengan Gianni. Keduanya berbicara soal tragedi Kanjuruhan Malang.

Di Doha, Qatar, pada 5 Oktober 2022, Erick Thohir bertemu Gianni. Selain membahas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Erick dan Gianni membicarakan dukungan FIFA terhadap perkembangan sepak bola di Indonesia.

Erick menjelaskan secara langsung tentang peristiwa di Malang yang mengakibatkan jatuh korban. Erick secara khusus menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Jokowi kepada Gianni Infantino.

Kepada Gianni Erick menjelaskan sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Perkembangan sepak bola Indonesia terus meningkat. Pun dengan potensi besar yang dimiliki dari sepak bola Indonesia.

Menteri BUMN juga menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA. Pertemuan Erick dan Gianni berlangsung hangat dan akrab, mengingat keduanya berkawan sejak lama. 

Gianni Infantino menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi Kanjuruhan, terutama untuk keluarga korban.

Proses tak menghianati hasil. Upaya lobi yang dilakukan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir memberikan hasil maksimal: FIFA tak menjatuhkan sanksi bagi Indonesia, dalam hal ini PSSI.

Pada Jumat, 7 Oktober 2022, Presiden Jokowi menyampaikan langsung bahwa sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA terkait tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan. 

Pesan ini disampaikan FIFA melalui surat yang dikirimkan kepada Presiden Jokowi. “Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi FIFA,” kata Jokowi.

Pemerintah bersama FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Selama proses pembentukan tim transformasi itu, FIFA akan berkantor di Indonesia.

Jokowi mengatakan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia akan dilakukan. 

Hal ini terkait standar keamanan di seluruh stadion di Indonesia; memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional; dan melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.

KOlaborasi dilakukan untuk mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya. 

Jokowi menyebut Presiden FIFA akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat untuk berdiskusi dengan pemerintah.

Keputusan tak ada sanksi dari FIFA ini disambut suka cita di tengah penyelidikan kasus tragedi Kanjuruhan.

Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Pengamat sepakbola nasional Sigit Nugroho berpendapat pertemuan antara Erick Thohir dan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia. Khususnya, agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia.

Pertemuan Erick Thohir membawa pesan dan harapan Presiden Joko Widodo agar sepakbola Indonesia tidak terkena sanksi berat akibat tragedi Kanjuruhan. Menurut Sigit, jika berkaca pada kejadian-kejadian serupa seperti tragedi Heysel di Brussel, Belgia, sangat berat sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA.

“Jadi harapannya dari Pak Jokowi lewat Pak Erick agar kita tidak kena sanksi terlalu berat dari FIFA,” kata Sigit. 

Pada tragedi di Hillsboroigh, Sheffield, Inggris, menewaskan 96 orang, bukanlah tawuran antar-suporter. Ini lebih pada kesalahan penempatan penonton hingga terjadi korban jiwa akibat runtuhnya lantai stadion.

Sigit menyebut PSSI ikut bertanggung jawab atas kejadian di Kanjuruhan ini, sehingga FIFA melihat ada tanggung jawab dari asosiasi sepakbola Indonesia dan sanksi berat tidak menghantui sepakbola Indonesia. 

Sigit berharap, kerja keras pemerintah dan khususnya Erick Thohir untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia ini harus didukung penuh. Apalagi, Timnas Indonesia saat ini sedang dalam performa yang sangat baik, dan akan menghadapi Piala Dunia U-20, Piala Asia dan Piala AFF.

Sigit Nugroho pun meyakini betul, langkah cepat Erick Thohir bertemu langsung Presiden FIFA sangat berdampak posisi bagi sepakbola Indonesia. 

Salah satu tanda positif adalah, kualifikasi Piala Asia U-17 tetap jalan meski dalam kondisi bersuka, artinya ada harapan besar yang didapatkan Indonesia lewat pertemuan Erick Thohir dan Presiden FIFA.

(***)