Anies Buka Suara: Banjir Jakarta Bukan Salah Kita, Hujan Ekstrem Landa Seluruh Indonesia

Zuratul 11 Oct 2022, 09:11
Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta (Foto: CNN)
Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta (Foto: CNN)

RIAU24.COM Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta buka suara perihal banjir yang terjadi di sejumlah ibu kota beberap hari terakhir.

Menurutnya banjir kali ini merupakan akibat curah hujan yang sangat tinggi. 

"Begini, hujan yang kita hadapi selama beberapa hatri ini relatif ekstrem. Seluruh Indonesia mengalaminya," ujar Anies di kawasan kota tua, Jakarta, Senin (10/10) malam. 

Menurut Anies, intensitas air hujan yang terjadi beberapa hari terakhir mencapai di atas 100mm/hari, bahkan 150mm/hari. Ia menyebutkan saluran air di Jakarta tak mampu menampung intensitas hujan yang tinggi itu.

"Ketika hujan di atas 100mm ya pasti (banjir), karena enggak mungkin kita menampung, mengelola di atas 100mm. Bila hujannya di bawah 100, di bawah 50 banjir baru kita salah. Tapi hujannya di atas itu, sama seperti anda punya gelas 250 cc dirungani 1 liter terus anda harap tidak tumpah? Enggak mungkin pasti tumpah," lanjut Anies mengutip CNN. 

Kendati begitu, Anies mengaku DKI berhasil mengatasi persoalan banjir itu, karena waktu yang dibutuhkan agar air surut tak lebih dari 6 jam. Ia menyebut banjir Jakarta sejak era kepemimpinannya tak pernah berlarut-larut atau hingga berhari-hari.

Anies kemudian mencontohkan banjir yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan beberapa hari lalu. Menurutnya Jalan TB Simatupang sebelumnya tidak pernah kebanjiran.

Namun, menurut Anies saat itu banjir di TB Simatupang dapat segera teratasi dan sudah surut dalam waktu 4 jam.

"Ketika di Jakarta Selatan, TB Simatupang sampai tinggi itu kan enggak pernah kejadian tuh. Itu kan air tumplek tuh. Volumenya, curah hujannya 180 mm dalam waktu 2 jam. Padahal hujan ekstrem itu di atas 150 mm per hari. Lah ini 2 jam 180 mm, berarti ekstrem. Apa yang terjadi? Pasti tergenang," jelas Anies.

"Tapi dalam waktu 4 jam hilang sudah. Artinya sistem manajemen pengendalian untuk pemulihan itu berjalan baik," imbuhnya menambahkan. 

(***)