Terkait Koalisi Perubahan Demokrat Sebut Hanya Burung Hantu yang Bisa Pisahkan, Sindir Siapa?

Amastya 14 Nov 2022, 10:11
Andi Arief dari Demokrat sebut ada burung hantu yang ingin pisahkan Koalisi Perubahan
Andi Arief dari Demokrat sebut ada burung hantu yang ingin pisahkan Koalisi Perubahan

RIAU24.COM - Terkait Koalisi Perubahan yang belum resmi, Demokrat sebut ada burung hantu yang memiliki keinginan agar Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak jadi bersatu dalam koalisi.

Hal ini disampaikan oleh Andi Arief selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat.

"Hanya 'burung hantu' yang bisa memisahkan koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS," kata Andi Arief dalam cuitannya di akun Twitter resminya @Andiarief_ yang dikutip Senin (14/11/2022).

Mantan staf khusus (Stafsus) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan, burung hantu ini merupakan burung yang bekerjanya malam dan buas.

Namun, Andi tidak menjelaskan pihak yang dimaksudkan sebagai burung hantu tersebut.

"Hanya itu yang bisa memisahkan koalisi perubahan dan perbaikan," ujarnya.

Di sisi lain, Kamhar Lakumani selaku Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat menjelaskan burung hantu yang dimaksud Andi Arief tersebut merupakan suatu metafora adanya kekuatan besar yang beroperasi di ruang gelap atau invisible power untuk mengganggu dan menggagalkan ikhtiar membangun koalisi perubahan.

“Karena beroperasi di ruang gelap, tentu tak mudah mendeteksi namun kerja-kerjanya terasa. Operasi ini termanifestasikan dalam berbagai bentuk wujud baik itu yang telah menjadi rumor politik di ruang publik maupun yang belum," tutur Kamhar.

Walaupun begitu, Kamhar tetap yakin Partai Demokrat, Nasdem dan PKS tidak akan mudah terganggu dan akan senantiasa istiqomah mengikhtiarkan koalisi perubahan.

"(Koalisi ini) untuk merespons aspirasi sebagian besar rakyat yang menghendaki perubahan dan perbaikan," pungkasnya.

Sekedar informasi, Koalisi Perubahan tengah direncanakan pembentukanya oleh Partai Demokrat, Nasdem dan PKS dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

 (***)