Ragam Kontroversi Muncul Jelang Piala Dunia Qatar 2022, Bek Everton Conor Coady: Kami Bukan Politisi! 

Zuratul 20 Nov 2022, 13:19
Potret Conor Coady. (Sport Glitz/Foto)
Potret Conor Coady. (Sport Glitz/Foto)

RIAU24.COM - Beberapa jam jelang pembukaan Piala Dunia 2022, beragam kontroversi mengenai turnamen ini masih banyak bertebaran. Qatar sebagai tuan rumah dianggap melakukan banyak tindak kecurangan, salah satunya adalah dugaan korupsi.

Sebelumnya, Qatar berhasil mengalahkan Australia, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat yang menjadi pesaing mereka untuk tuan rumah Piala Dunia 2022. 

Kemenangan Qatar tersebut dirasa janggal oleh berbagai pihak dan dianggap ada korupsi dalam penunjukan Qatar.

Selain itu Qatar juga kembali diterpa isu Hak Asasi Manusia (HAM) mengenai kematian 6.500 pekerja migran dalam proyek Piala Dunia 2022 menurut laporan Guardian. 

Meskipun sudah dibantah oleh Qatar, isu-isu tersebut cukup mengganggu jalannya Piala Dunia 2022 yang akan dimulai dalam hitungan jam.

Organisasi UK Pride menekan para pemain Inggris untuk ikut mengangkat isu-isu tersebut dalam konferensi pers di Qatar nanti. 

Sebelumnya, organisasi ini juga memberikan seruan di bar-bar Inggris untuk tidak menayangkan Piala Dunia 2022.

Segudang kontroversi di Qatar tentu saja mengganggu fokus pemain untuk bertarung di Piala Dunia 2022. Para pemain Inggris yang terkena dampak untuk ikut menyerukan isu-isu yang beredar merasa bahwa itu bukan kewajiban mereka.

Bek Everton, Conor Coady bahkan menanggapi dengan cukup tegas mengenai kontroversi dan seruan boikot di Inggris. Coady menyatakan bahwa para pemain bukanlah politisi.

“Kami tidak akan pernah menjadi menggunakan pandangan politisi dalam melihat sesuatu (isu Piala Dunia 2022), tetapi dalam hal apa yang skuad lakukan selama beberapa tahun terakhir dan seberapa banyak mereka membantu orang, itulah wilayah Kami,” ucap Coady dikutip dari BBC.

(***)