Tim SAR Mencari di Empat Sektor, 151 Korban Gempa Cianjur Masih Hilang

Intan Salfitri 23 Nov 2022, 21:19
 Tim SAR Mencari di Empat Sektor, 151 Korban Gempa Cianjur Masih Hilang
Tim SAR Mencari di Empat Sektor, 151 Korban Gempa Cianjur Masih Hilang

RIAU24.COM - Operasi Badan search and rescue ( SAR) memasuki hari ketiga, pasca bencana alam gempa cianjur Jawa Barat.

Humas Badan SAR Jawa Barat, Joshua Banjarnahor mengatakan,  sebanyak 151 orang masih dinyatakan hilang dan masih alam pencarian oleh tim SAR.

“Kami pastikan di masing-masing lokasi tersebut tidak diperlukan lagi upaya SAR. Jika menemukan titik/tersangka, diperlukan bantuan SAR, agar SRU menginformasikan koordinatnya ke Posko SAR Gabungan, melakukan tindakan pencarian dan pertolongan di lokasi,” jelas Joshua.

Joshua menambahkan, untuk rencana pencarian Tim Basarnas, hari ini akan dibagi menjadi 4 sektor pencarian, yakni Sektor satu: KP. Cugenang RT 02, Sektor 2: KP. Rawa Cina Desa Nagrak, Sektor 3: KP. Salakawung, Desa Sarampat, Sektor 4: Warung Sate Sinta.

“Jika ditemukan korban, tim langsung melakukan evakuasi ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans,” tutup Joshua.

Sebagai informasi, personel yang dikerahkan hari ini berjumlah 796 anggota gabungan.

Mereka terdiri dari Kantor SAR Bandung, Markas Basarnas, HR-3604 Heli Crew, Basarnas Special Group, Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Cilacap serta relawan dan potensi SAR.

Alat yang digunakan antara lain 3 Unit Truk Personil, 3 Unit Rescue Truck, 4 Unit Rescue Compartment, 3 Unit Rescue Car Double Cabin, 2 Unit Trail Motors, 5 Unit Palsar Ekskresi, 4 Set Palsar CSSR, 2 Set Palsar dari Alkom, 3 Set alat. Evakuasi, 1 Set GPR (Ground Panatrating Radar), 3 Unit Pos Tenda dan 1 Set Medical Pals.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya tidak dapat memastikan bahwa anak-anak merupakan mayoritas dari 268 korban gempa di Chanjur, Jawa Barat.

“Jadi pertama, kami belum bisa atau belum bisa menyebutkan berapa jumlah dari 268 anak tersebut,” kata Suharyanto dalam konferensi pers online, Selasa (22 November 2022).

Ia mengatakan akan memberikan informasi lebih lanjut besok pada pukul 17.00 ET, Rabu, 23 November 2022.

"Apakah ada persentase yang besar dari 268 ini, kami akan menjawab besok pukul 17.00," katanya.

Suharyanto menjelaskan, korban gempa yang teridentifikasi selama ini memang anak-anak.

Pasalnya, kata dia, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo itu bertepatan dengan kepulangan anak-anak usai membaca Alquran.

“Namun nyatanya kejadian pukul 13.21 WIB ini berbarengan dengan banyaknya anak-anak yang sedang belajar mengaji. Jadi, mereka pulang membawa Al-Qur'an, jadi sebagian yang teridentifikasi memang anak-anak,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagry) Tito Karnavyan Tito Karnavyan menambahkan, Chanjur dan jajarannya akan segera menyusun daftar korban.

“Data dikumpulkan mulai dari almarhum, nama, alamat. Kalau kemarin kita tahu ada yang meninggal, maka kita harus menguburnya dulu,” kata Tito.

Pengumpulan data nama dan alamat korban gempa di Chanjur akan mengungkap jumlah korban gempa yang dominan, baik anak-anak maupun orang dewasa.

"Namun setelah itu pendataan dilakukan berdasarkan nama per alamat. Nanti akan diketahui berapa jumlah anak-anak, dewasa dan lainnya," ujarnya.

Sebagai informasi, dari 268 korban tewas, 122 jenazah telah teridentifikasi.

Selain itu, masih ada korban hilang yang saat ini masih dalam pencarian, yakni sebanyak 151 orang.