Pengamat Sebut Anies Harus Bergerak Lebih Cepat dan Berhati-hati Karena Hal Ini

Amastya 3 Dec 2022, 09:07
Anies Baswedan saat safari politik ke Aceh /Antara
Anies Baswedan saat safari politik ke Aceh /Antara

RIAU24.COM - Bakal Calon Presiden Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Anies Baswedan disarankan harus bergerak lebih cepat dan berhati-hati jika calon mitra politik seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki pertimbangan lain.

Hal ini disampaikan oleh Jino Dwi Putra selaku Peneliti Senior Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic).

Pernyataan ini keluar karena hingga saat ini koalisi antara Nasdem, Demokrat dan PKS masih belum di deklarasikan serta pengumuman calon wakil presiden (Cawapres) Anies masih belum nampak hilalnya.

“Penundaan deklarasi koalisi yang tampaknya disebabkan oleh tertundanya pembahasan cawapres, portofolio rencana pemerintahan, hingga narasi besar yang akan diusung, harus benar-benar segera diselesaikan,” kata Jino pada Sabtu (3/12/2022) dikutip sindonews.com.

Jino menilai, jika Anies telat merespons peluang, harus berhati-hati jika partai-partai politik calon mitra koalisi seperti Partai Demokrat dan PKS memiliki pertimbangan lain, mengingat operasi penggalangan basis dukungan dari barisan koalisi lain juga sedang intensif dijalankan.

“Jika PDIP berpotensi memanfaatkan Hari Ulang Tahun PDIP pada 10 Januari sebagai momentum deklarasi nama-nama capres, maka Anies sebaiknya bisa memastikan skema koalisi dan menentukan cawapresnya di akhir Desember 2022 atau paling lambat awal 2023,” katanya.

Dia menilai survei Indikator Politik periode November 2022 yang dirilis pada 1 Desember 2022 menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai sebagai tokoh yang paling pantas untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Dalam survei tersebut, kata dia, nama AHY menduduki posisi tertinggi sebagai figur yang dianggap paling pantas menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan dengan dukungan sebesar 28,6%, mengungguli nama-nama lain seperti Ridwan Kamil (24%) hingga Khofifah Indar Parawansa (4%).

Selain itu, AHY memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa nama cawapres (16,3%), atau hanya terpaut tipis dari Ridwan Kamil (19,7%) yang dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Hasil survei terbaru Indikator Politik itu mengonfirmasi temuan lembaga-lembaga survei lain selama ini, seperti SMRC, Institute for Democracy & Strategic Affairs (IndoStrategic), hingga Voxpol, yang menunjukkan bahwa pasangan Anies-AHY bisa tampil cukup kompetitif di ajang Pilpres 2024 mendatang,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menilai, pasangan Anies-AHY berpeluang menciptakan mesin politik yang efektif karena menjadi titik lebur dari karakter Nasionalis-Religius, Sipil-Militer, Muda-Cerdas.

“Dan juga mampu mengonsolidasikan basis kekuatan para tokoh politik senior seperti Surya Paloh, SBY, JK, hingga Salim Segaf Al-Jufri,” tandasnya.

(***)