Cerita Dagelan Itu Ketika PKS Ajak Gerinda Gabung Koalisi Perubahan

Azhar 7 Dec 2022, 16:26
Bendera PKS dan Gerindra. Sumber: Media Indonesia
Bendera PKS dan Gerindra. Sumber: Media Indonesia

RIAU24.COM - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menganggap ajakan PKS agar Partai Gerindra bergabung dalam Koalisi Perubahan merupakan lawakan politik semata.

Alasannya tentu saja karena Gerindra memiliki lebih banyak perolehan suara yang diraihnya pada Pemilu 2019 dikutip dari kompas.com, Rabu, 7 Desember 2022.

"Mengapa saya sebut sebagai banyolan politik? Sebab, size Partai Gerindra katakanlah berukuran XXL, tentu jauh lebih besar dari pada Nasdem atau PKS," sebutnya.

"Raihan suara Gerindra di Pemilu 2019 jauh lebih besar dari pada PKS atau Nasdem sehingga memiliki saham politik yang besar," sebutnya.

Menurutnya, tak mungkin Gerindra mau mengalah untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan.

"Gerindra sudah punya capres dan itu adalah ketua umumnya. Bagi kader dan akar rumput Gerindra, nama Prabowo Subianto tidak tergantikan," katanya.

Dia yakin bahwa tawaran PKS itu bakal ditolak oleh Gerindra.

Akan lebih realistis bagi Gerindra bergabung dengan poros nasionalis yang menjadi bagian dari koalisi pemerintah.

"Jika untuk kepentingan nasional dan tidak untuk kepentingan sesaat akan lebih ideal jika Gerindra bergabung dengan blok nasionalis seperti PDI-P, dan Golkar, serta PKB," ujarnya.