Direktur TV di Aljazair Dipecat Usai Siarkan Berita Kemenangan Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022

Amastya 13 Dec 2022, 11:34
Direktur TV Aljazair dipecat karena beritakan kemenangan Maroko di Piala Dunia 2022 /Twitter
Direktur TV Aljazair dipecat karena beritakan kemenangan Maroko di Piala Dunia 2022 /Twitter

RIAU24.COM - Seorang Direktur Stasiun TV milik negara (EPTV) Aljazair bernama Chabane Lounakel dipecat pemerintah setempat setelah memberitakan keberhasilan Maroko ke semifinal di Piala Dunia 2022.

Dilaporkan, saat ini posisinya diisi oleh Nadir Boukabes.

Sekedar informasi, hubungan diplomatik Maroko dan Aljazair memang dalam kondisi yang tidak baik. Pasalnya kedua negara masih terlibat perseteruan dalam memperebutkan tanah Sahara Barat.

Wilayah di Pantai Atlantik Afrika itu dianggap aset bernilai lantaran kaya akan kandungan fosfat dan wilayah perairan untuk menangkap ikan.

Maroko menyatakan bahwa Sahara Barat adalah wilayah mereka dan menawarkan otonomi penuh.

Situasi menjadi pelik karena tanah tersebut disengketakan oleh Front Polisario yang didukung pemerintah Aljazair.

Kedua negara tersebut juga bersitegang usai kebakaran hutan terjadi di sebelah utara Aljazair. Maroko dan Aljazair saling menyalahkan atas terjadinya kebakaran hutan tersebut.

Tak sampai di situ, Maroko juga menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu tidak disenangi oleh Aljazair karena Israel dianggap sebagai negara musuh.

Alhasil pemerintah Aljazair memutus hubungan diplomatik dengan Maroko. Pemerintah melarang segala hal berunsur Maroko di Aljazair, termasuk pemberitaan olahraga selama Piala Dunia 2022.

Dilansir Morocco World News, Selasa (13/12/2022), Direktur penyiaran stasiun milik pemerintah, Chabane Lounakel, kemudian kebobolan dan dia dipecat. Stasiun tempat dirinya bekerja, EPTV melaporkan kelolosan Maroko ke semifinal Piala Dunia 2022.

Kantor berita Aljazair, APS menyebut bahwa posisi Direktur Penyiaran EPTV kini diisi oleh Nadir Boukabes.

Laporan itu tidak merinci alasan pemecatan Lounakel, namun besar kemungkinan disebabkan pemberitaan keberhasilan Maroko menembus semifinal Piala Dunia 2022.

Pasalnya, bukan sekali dua kali pemerintah Aljazair melakukan hal serupa.

Pada babak penyisihan grup, stasiun TV Aljazair TV 2 Algerie menuai kontroversi karena memberitakan kemenangan 2-0 Maroko atas Belgia.

Kontroversi itu pun menuai pro dan kontra karena di sisi lain, masyarakat Aljazair juga banyak yang ikut girang karena Maroko berhasil mewakili Afrika di semifinal Piala Dunia untuk pertama kali dalam sejarah.

(***)