Fakta atau Mitos: Ahli Ungkap Soal Mana yang Lebih Bau Kentut Cewek atau Cowok

Zuratul 20 Dec 2022, 11:44
Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

RIAU24.COM - Bau pada kentut berkaitan erat dengan kepekatan atau tingkat konsentrasi gas hidrogen sulfida. Apakah kandungan gas ini sama antara lelaki dan perempuan? 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dalam unggahannya mengutip sebuah fakta yang diunggah akun @seputar.kesehatan_ di instagram. Bahwa kentut wanita biasanya lebih berbau busuk dari pada pria. 

Unggahan RK itu ditanggapi beragam oleh warganet. Akun milik youtuber otomotif, motomobitv, menanggapinya dengan berkomentar "Dulu setelah menikah, baru tau kalau wanita itu bisa kentut," tulisnya.

Akun lain yakni yani_ucok mengaku hal itu tidak berlaku dalam kasusnya.

"Tp klo di saya kebalikannya pak, suami saya klo kentut gk pernh bunyi tp baunya mnta ampun, tdrpun sya bisa bangun saking kebauan, tp klo saya yg kentut brat bret brot gk prnh bau pak beneran ini gk bohong," tulis dia.

Mengutip Lad Bible, seorang dokter yang populer di TikTok dengan akun MadMedicine juga sempat menyebut kentut wanita jauh lebih bau daripada kentut pria. Menurut dia, studi pada 1998 pernah menjelaskan kandungan gas kentut dan perbedaannya antara pria dan wanita.

Studi itu mengatakan kentut pria memang cenderung lebih 'berangin' daripada wanita. Namun, kentut perempuan lebih banyak mengandung konsentrasi hidrogen sulfida, yang merupakan bahan yang memberi aroma kentut.

Konsentrasi tinggi

Studi soal kentut ini sendiri telah dipublikasikan di BMJ Journal dan ditulis oleh F. L. Suarez, J Springfield, dan M. D. Levitt, yang berasal dari Veterans Affairs Medical Center, Amerika Serikat.

"Kentut secara kuantitatif dikumpulkan via tabung rektal dari 16 subyek yang sehat yang mencerna kacang pinto dan laktulosa untuk meningkatkan output-nya," tulis para peneliti.

Sebanyak 16 sukarelawan itu terdiri dari enam perempuan dan 10 lelaki umur 18-47 tahun. Para sukarelawan juga tak punya riwayat penyakit pencernaan atau konsumsi antibiotik dalam tiga bulan jelang uji coba.

Protokol pengambilan sampel juga telah disetujui oleh Komite Sampel Manusia dari Minneapolis Veterans Affairs Medical Center. Para ahli mengumpulkan kentut para sukarelawan lewat tabung rektal yang terhubung dengan semacam kantong kedap gas.

"Level konsentrasi gas mengandung sulfur di setiap fase kemudian diukur dengan intensitas bau, yang dinilai oleh dua juri," tulis mereka.

Dua orang itulah yang benar-benar mencium bau kentut dari para sukarelawan dan beberapa dari mereka membaca itu. Menurut penulisnya, studi ini bertujuan untuk "menentukan peran gas sulfur dalam bau kentut dan menguji alat untuk mengurangi baunya."

Hasilnya, data dalam studi itu menunjukkan konsentrasi sulfur pada kentut pria mencapai 0,59 per sekali kentut. Sementara, wanita memiliki jumlah 1,77.

Total volume zat itu di kentut pria mencapai 119 ml, dibanding 88 ml milik perempuan. Zat lain yang juga terdeteksi dalam kentut adalah methanethiol (MES), dan DMS (Dimethyl sulfida).

(***)