Tegaskan Prabowo Capres Tunggal Gerindra, Sekjen: Jika Ada yang Mengaku Itu Ilegal

Amastya 22 Dec 2022, 09:38
Sekjen Gerindra, Muzani sebut Prabowo adalah capres tunggal dari partainya /net
Sekjen Gerindra, Muzani sebut Prabowo adalah capres tunggal dari partainya /net

RIAU24.COM Partai Gerindra menegaskan kembali bahwa Ketua Umum (Ketum) mereka yakni Prabowo Subianto merupakan calon presiden (capres) tunggal dari partainya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ahmad Muzani selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra di tengah hilir mudiknya dinamika perpolitikan Indonesia saat ini.

Muzani mengatakan jika ada orang lain yang mengaku jadi capres dari Gerindra itu adalah ilegal.

"Kita telah memutuskan bahwa capres Gerindra hanya satu nama, satu itu artinya tunggal, tidak ada nama lain yaitu Prabowo Subianto. Itu adalah keputusan yang sudah disepakati seluruh komponen Partai Gerindra di seluruh Indonesia," kata Muzani pada Rabu (21/12/2022) dikutip Kompas.com.

"Karena itu, jika ada orang yang mengaku jadi capres dari Gerindra, jelas itu ilegal," imbuhnya.

Muzani mengungkapkan kesepakatan ini dipilih lantaran Prabowo dianggap sosok yang tidak pernah lelah untuk memperjuangkan kebaikan. Prabowo berkali-kali mencoba maju dalam pemilihan, meskipun belum bisa menjadi seorang presiden.

Ia mengatakan hal itu adalah wujud perjuangan Prabowo yang tidak kenal lelah dan pantang menyerah.

"Itu sebabnya beliau kalah maju lagi, kalah maju lagi. Itulah seorang pejuang sejati," katanya.

Muzani meyakini Prabowo adalah sosok yang mampu mengangkat martabat bangsa Indonesia.

"Mengangkat derajat bangsa Indonesia kembali menjadi 'Macan Asia'," ucapnya.

Oleh karena itu, Muzani meminta agar seluruh pengurus partai Gerindra di seluruh daerah untuk mulai mengkampanyekan pose dua jari. Adapun pemilihan angka dua sesuai nomor urut Partai Gerindra.

Muzani juga meminta para kader untuk segera mensosialisasikan nomor urut 2 dalam setiap pemasangan baliho dan bendera partai.

"Mulai tahun depan seluruh pengurus di semua daerah untuk segera memasang baliho dan bendera dengan nomor urut dua. Kita ingin nostalgia karena itu mengingatkan kita dengan proses pemilu sebelumnya yang identik dengan pose dua jari," tandasnya.

(***)