Empat Orang Ditangkap di Uzbekistan Atas Kasus Kematian Sirup Obat Batuk Buatan India

Amastya 7 Jan 2023, 12:04
Uzbekistan laporkan empat orang ditangkap atas kasus kematian anak-anak yang mengonsumsi obat sirup buatan India /net
Uzbekistan laporkan empat orang ditangkap atas kasus kematian anak-anak yang mengonsumsi obat sirup buatan India /net

RIAU24.COM - Pihak berwenang Uzbekistan pada Jumat (6 Januari) menangkap empat orang sehubungan dengan penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap sirup obat batuk buatan India yang disalahkan atas kematian 19 anak-anak.

Sirup obat batuk- Doc-1 Max diproduksi oleh farmasi yang berbasis di India Marion Biotech. Perusahaan telah menangguhkan produksi semua obat-obatan (termasuk Doc-1 Max) di unitnya di Noida, Uttar Pradesh.

Dari kematian di Uzbekistan ini, 18 anak berasal dari kota tenggara Samarkand dan korban ke-19, seorang anak berusia satu tahun, berasal dari wilayah Qashqadaryo.

Berbicara kepada kantor berita Reuters, dinas keamanan negara Uzbekistan mengatakan pada hari Jumat bahwa di antara empat yang ditangkap- dua adalah karyawan senior Pusat Ilmiah untuk Standardisasi Obat-obatan, yang menghindari prosedur pengujian yang tepat untuk Doc-1 Max.

Dua lainnya yang ditangkap adalah eksekutif Quramax Medikal- sebuah perusahaan yang mengimpor obat-obatan Marion Biotech.

Pada Desember tahun lalu, kementerian kesehatan Uzbekistan mengatakan sirup obat batuk mengandung etilen glikol, zat beracun, menambahkan itu diberikan dalam dosis yang lebih tinggi dari dosis standar untuk anak-anak.

Ke-19 anak itu meninggal dunia akibat gagal ginjal akut. Sebelumnya, pemerintah telah menghentikan sementara penjualan semua obat Marion Biotech di seluruh Uzbekistan.

Pada 30 Desember 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka berhubungan dengan pihak berwenang Uzbekistan dan sedang dalam proses mengumpulkan informasi dan memvalidasi laporan mengenai kematian sirup obat batuk.

Sementara itu, menteri kesehatan India Mansukh Mandaviya mengatakan pada 29 Desember 2022 bahwa penyelidik India berbicara dengan rekan-rekan Uzbekistan mereka dan fasilitas Marion Biotech sedang diperiksa.

Melalui Twitter, Mandaviya mengatakan bahwa sampel sirup obat batuk diambil dari tempat produksi dan dikirim ke Laboratorium Pengujian Obat Regional di Chandigarh untuk pengujian.

Ini adalah contoh kedua di mana sebuah farmasi India berada di bawah pemindai untuk anak-anak yang sekarat setelah mengonsumsi sirup obat batuk. Tahun lalu, Maiden Pharmaceuticals dianggap bertanggung jawab atas kematian setidaknya 70 anak di Gambia.

(***)