Lebih Kurang 80.000 orang di Tel Aviv Memprotes Usulan Reformasi Netanyahu 

Zuratul 15 Jan 2023, 16:55
Potret Kerumunan Masa di Tel Aviv (ruptly.yv/Foto)
Potret Kerumunan Masa di Tel Aviv (ruptly.yv/Foto)

RIAU24.COM - Puluhan ribu orang berunjuk rasa di Tel Aviv, Israel pada Sabtu malam dalam menentang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan usulan reformasinya untuk mengubah sistem peradilan di negara tersebut.

Meski hujan mengguyur ibu kota Israel, polisi memperkirakan ada lebih dari 80.000 orang yang membanjiri alun-alun Habima di Tel Aviv dan beberapa ruas jalan di sekitarnya. 

Dalam aksi protes paralel, terdapat sejumlah demonstran yang beraksi di Yerusalem.

Mengutip dari laman CNN, Sabtu, 14 Januari 2022, para demonstran di Tel Aviv membawa sejumlah poster yang membandingkan Netanyahu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ada juga pedemo yang menyebut Israel telah berubah menjadi seperti Hongaria yang semi-demokratis atau Iran yang teokratis.

Para pengunjuk rasa mengatakan kepada CNN bahwa mereka datang karena takut akan masa depan Israel di bawah pemerintahan Netanyahu. 

Mereka juga mengaku turun ke jalan untuk mengirim pesan kepada Netanyahu bahwa publik tidak akan mendukung apa yang mereka lihat sebagai pembongkaran demokrasi di Israel.

Esther Hayut, presiden Mahkamah Agung Israel, mengkritik usulan pemerintahan Netanyahu pada Kamis kemarin.

Menurutnya, usulan tersebut merupakan sebuah "serangan tak terkendali terhadap sistem hukum yang dirancang untuk memaksakan 'pukulan fatal' terhadap independensi sistem peradilan."

Reformasi yang diusulkan Netanyahu, diumumkan pekan lalu oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin, bertujuan mereformasi nominasi Mahkamah Agung Israel melalui komite peninjau. 

Reformasi ini juga memungkinkan parlemen Israel untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung.

(***)