AS Kirimkan Paket Senjata ke Ukraina, Termasuk Roket Jarak Jauh untuk Gandakan Jangkauan Penyerbuan

Amastya 4 Feb 2023, 12:26
AS kirimkan paket senjata ke Ukraina termasuk roket jarak jauh /Reuters
AS kirimkan paket senjata ke Ukraina termasuk roket jarak jauh /Reuters

RIAU24.COM - Paket senjata terbaru oleh Amerika Serikat untuk Ukraina yang dilanda perang mencakup roket jarak jauh, kata Pentagon, Jumat (3/2/2023). Bom presisi berpeluncur roket baru ini hampir dapat menggandakan jangkauan serangan Kyiv terhadap agresi Rusia.

Selain AS, Prancis dan Italia akan mengirim sistem rudal ke Ukraina.

Pat Ryder, yang merupakan juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa paket baru itu termasuk bom berdiameter kecil (GLSDB) yang diluncurkan dari darat. Amunisi ini memiliki kemampuan terbang hingga 150 kilometer.

Senjata ini akan membantu pasukan Ukraina menyerang jauh di dalam wilayah Rusia dan akan mengancam posisi dan depot Moskow.

"Ini memberi mereka kemampuan jangkauan yang lebih jauh yang akan memungkinkan mereka melakukan operasi untuk mempertahankan negara mereka dan merebut kembali wilayah kedaulatan mereka," kata Ryder.

Sementara itu, kementerian pertahanan Prancis mengatakan bahwa Prancis dan Italia telah sepakat untuk mengirimkan sistem rudal permukaan-ke-udara bergerak ke Ukraina.

Sistem, yang disebut MAMBA atau SAMP, berisi baterai rudal jarak menengah yang dipasang di kendaraan yang dirancang untuk menawarkan perlindungan dari ancaman udara seperti rudal dan pesawat.

Setelah berbulan-bulan perselisihan tentang pengiriman tank yang kuat untuk membantu Ukraina, Barat baru-baru ini mencapai konsensus. Mereka setuju untuk mengirim tank tempur ke Kyiv, yang datang sebagai dorongan bagi negara yang dilanda perang.

Namun, Presiden Volodymyr Zelensky terus melobi sekutu untuk memasok rudal jarak jauh dan jet tempur untuk memukul mundur kemajuan Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengecam Jerman karena menyetujui ekspor tank tempur Leopard 1 ke Ukraina.

Menarik kesejajaran antara perang Ukraina dan perjuangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II, Putin membandingkan pertempuran tersebut dengan invasi Nazi Jerman. Putin mengisyaratkan bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir.

(***)