Negara NATO Berlomba-lomba Mempersenjatai Ukraina, Dari Tank Leopard Hingga Bom Jarak Jauh

Amastya 4 Feb 2023, 13:43
Negara NATO berlomba-lomba berikan bantuan senjata ke Ukraina, dari Tank Leopard hingga bom jarak jauh /Twitter
Negara NATO berlomba-lomba berikan bantuan senjata ke Ukraina, dari Tank Leopard hingga bom jarak jauh /Twitter

RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis bersumpah untuk mengalahkan Ukraina dan muncul sebagai pemenang dalam perang yang sedang berlangsung. Barat tentu melihat ini sebagai tempo baru Rusia dalam perjuangannya melawan Kyiv.

Rusia juga telah memperingatkan eskalasi yang sangat berbahaya jika NATO terus mempersenjatai Ukraina dengan rudal dan tank tempur yang mematikan.

Sekutu AS dan Eropa, meskipun enggan untuk beberapa waktu, sekarang tampaknya kembali menantang dalam pengejaran mereka untuk mendukung Ukraina dengan persenjataan yang lebih kuat sehingga Kyiv dapat merebut kembali wilayah yang hilang tahun lalu.

AS telah memperluas bantuan pertahanan ke Ukraina sambil menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia.

Pemerintah Jerman juga menyetujui pengiriman tank Leopard 1 ke Ukraina dari stok industrinya dan pengirimannya dapat dilakukan dalam waktu dekat, surat kabar Munich Sueddeutsche Zeitung melaporkan pada hari Jumat.

Produsen otomotif dan senjata Jerman Rheinmetall dan grup teknologi militer Flensburger Fahrzeugbau Gesellschaft (FFG) juga telah menyatakan kesediaan mereka dengan mengatakan jika Kyiv siap, mereka dapat merekondisi tank Leopard dan mengirimkannya ke Ukraina.

Sementara itu, Berlin juga sedang dalam pembicaraan untuk membeli kembali 15 tank Gepard dari Qatar, yang dibeli negara itu untuk mengamankan Stadion Piala Dunia, untuk dikirim ke Kyiv.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius berkata, "Gepard telah membuktikan diri mereka dengan sangat baik dalam perang di Ukraina. Jika kita bisa mendapatkan lebih banyak dari mitra di sini, itu pasti akan membantu Ukraina."

Menjelang KTT ke-24 Uni Eropa dan para pemimpin Ukraina yang akan dimulai di Kyiv, AS setuju untuk mengirim bom jarak jauh ke Ukraina untuk memperkuat serangan Ukraina.

Bom berdiameter kecil yang diluncurkan dari darat ini adalah bagian dari paket bantuan senilai $2,17 miliar yang diharapkan akan diumumkan pada hari Jumat.

Selain itu, menteri pertahanan Inggris pada hari Kamis juga mengatakan bahwa dia tidak menutup kemungkinan memasok Ukraina dengan jet tempur sambil memperingatkan mereka tidak akan menjadi ‘tongkat ajaib’ dalam perang.

(***)